Dark/Light Mode

Holding Mind ID Mesti Terapkan Di Semua Wilayah

Top, 5G Ampuh Kerek Produktivitas Tambang

Senin, 5 September 2022 07:30 WIB
Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining di PT Freeport Indonesia berkolaborasi dengan Telkomsel, Kamis (1/9). Dengan kedalaman hingga 1.500 meter di bawah permukaan tanah, penerapan teknologi ini diklaim yang pertama di Asia Tenggara. (Foto: PTFI-TELKOMSEL).
Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining di PT Freeport Indonesia berkolaborasi dengan Telkomsel, Kamis (1/9). Dengan kedalaman hingga 1.500 meter di bawah permukaan tanah, penerapan teknologi ini diklaim yang pertama di Asia Tenggara. (Foto: PTFI-TELKOMSEL).

 Sebelumnya 
Jokowi mencontohkan, wilayah pertambangan seperti yang dikelola Freeport Indonesia, berada di lokasi terpencil dan sulit dijangkau, serta memiliki tantangan geografis dan konektivitas yang tak mudah. Sehingga untuk memajukan sektor pertambangan, dibutuhkan intervensi teknologi.

“Kita buktikan, bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G Smart Mining Pertama di Asia Tenggara, dalam rangka mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh, peningkatan keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan PT Freeport,” tutur mantan Wali Kota Solo itu.

Di kesempatan yang sama, Menteri BUMN (Badan Umum Milik Negara) Erick Thohir memastikan, transformasi yang dijalankan perusahaan pelat merah terus berlanjut. Dan difokuskan Sumber Daya Manusia (SDM), bisnis model dan inovasi.

Baca juga : Gandeng BPK, Bendum KONI DKI Pastikan Dana Hibah Tepat Sasaran

Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan Presiden Jokowi, terlebih di tengah gejolak situasi global saat ini. Sehingga Indonesia harus bisa beradaptasi.

Begitu juga dengan PT Telkom Indonesia harus siap menghadapi disrupsi digital. Mengingat ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp 4.800 triliun di tahun 2030.

“Pertambangan tak kalah penting. Kami memberanikan diri, mencoba melakukan inovasi pada seluruh aktivitas pertambangan secara digital, selain program hilirisasi yang Presiden minta,” katanya.

Baca juga : KPK, Polri, Dan Kejaksaan Diminta Turun Tangan Berantas Praktik Mafia Tambang

Ia menuturkan, berdasarkan kajian Deloitt International tahun 2021, penerapan 5G di pertambangan sudah dijalankan di Amerika Serikat (AS), Swedia, China dan Rusia.

Hasilnya, kata dia, bisa meningkatkan produktivitas hingga 25 persen, penurunan biaya operasional. Khususnya pengeboran sampai 40 persen, dan penghematan energi sebesar 20 persen.

“Hal ini yang kami minta dan coba benchmarking di seluruh Mind ID Group, tidak hanya operasionalnya. Tapi juga digitalisasinya, agar Mind ID sebagai holding pertambangan bisa terus efisien,” akunya.

Baca juga : Mendagri Instruksikan Dukcapil Daerah Terbitkan Dokumen Penduduk Disabilitas

Mantan bos Inter Milan ini pun menyampaikan laporan kinerja Mind ID yang terus meningkat dan sesuai yang diharapkan. Di mana perolehan pendapatan Mind ID Group tahun 2021, tanpa konsolidasi dengan PTFI, sudah mencapai Rp 93,75 triliun. Atau naik 41 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp 66,5 triliun. Sementara perolehan laba bersih sebesar Rp 14,3 triliun di 2021.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.