Dark/Light Mode

Bisa Jadi Daya Tarik Maskapai Kembali Beroperasi

Revitalisasi Bandara Halim Harus All Out

Minggu, 18 September 2022 07:30 WIB
Sejumlah petugas melintas di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Kamis (1/9/2022). Bandara Halim Perdanakusuma telah selesai direvitalisasi dan kembali melayani penerbangan komersil mulai 1 September 2022. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU).
Sejumlah petugas melintas di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Kamis (1/9/2022). Bandara Halim Perdanakusuma telah selesai direvitalisasi dan kembali melayani penerbangan komersil mulai 1 September 2022. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU).

 Sebelumnya 
Lebih dari itu, penambahan conveyor belt ini juga bisa mendukung kelancaran operasional penerbangan, dan membuat maskapai dapat memenuhi target ketepatan waktu atau On-Time Performance (OTP).

Operasional penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma juga didukung revitalisasi runway serta sistem drainase yang lebih baik.

“Tuntasnya revitalisasi di sisi udara dan sisi darat membuat Bandara Halim Perdanakusuma mampu meningkatkan standar layanan dan operasional. Ini akan menjadi daya tarik bagi maskapai,” yakin Awaluddin.

Baca juga : HNW Desak Kemenag Percepat Realisasi Penyaluran Dana Abadi Pesantren

Pada 1-10 September 2022, jumlah penerbangan (take off dan landing) di Bandara Halim Perdanakusuma secara kumulatif tercatat 214 penerbangan. Dengan pergerakan penumpang mencapai 17.254 penumpang.

“Seluruh personel AP II dan stakeholder mampu menjalankan tugas dengan baik, melayani penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma,” ucapnya.

AP II Tetap Pengelola

Baca juga : Swasta Dan Nirlaba Dukung Kemendikbudristek Revitalisasi UKS Melalui Sekolah Sehat

Nur Isnin menyatakan, AP II tetap menjadi pengelola Bandara Halim Perdanakusuma. Hal itu ditegaskannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (13/9). Salah satu anggota Komisi V DPR mempertanyakan isu perubahan pengelola bandara di Jakarta Timur itu.

“Bandara Halim adalah bandar udara yang saat ini secara komersial dipegang Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) dan sertifikat bandar udara AP II,” ucapnya.

Sementara, PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) merupakan pemegang pemanfaatan lahan di Bandara Halim Perdanakusuma. Maka AP II sebagai pemegang izin BUBU, melakukan perjanjian kerja sama secara komersial (business to business) dengan PT ATS di Bandara Halim.

Baca juga : Sosialisasiin Yang Masif Dulu Deh

Bagi regulator perhubungan udara, sambung Isnin, penanggung jawab tunggal pada safety dan security dari services adalah pemegang BUBU, yaitu AP II.

“Sedangkan urusan bisnis komersial dengan pemegang aset itu adalah B2B (Business to Business) antara AP II dengan PT ATS,” jelasnya lagi.

Awaluddin pun menegaskan, pada 31 Agustus 2022, pihaknya telah menandatangani perjanjian induk (Head of Agreement/HoA) untuk tetap menjalankan fungsi kebandarudaraan di Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersial. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.