Dark/Light Mode

Tenun Kamohu, Produk Kain Bersejarah Asli Buton Tengah

Senin, 19 September 2022 20:08 WIB
Wanita menenun. (Foto : Dok Humas Kemenkop UKM)
Wanita menenun. (Foto : Dok Humas Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terkenal dengan tradisi unik leluhurnya yaitu menenun, tak heran di setiap kolong rumah panggung dari tiap kepala keluarga di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditemui para perempuan desa yang sedang menenun kain atau yang disebut tenun kamohu.Tak hanya sekadar menenun, kegiatan ini diketahui memiliki nilai sejarah yang sangat kuat.

Dikisahkan, seorang anak gadis di tiap keluarga tidak boleh turun tanah atau keluar rumah jika tidak pandai menenun. Diperbolehkan keluar rumah dalam konteks ini ialah sudah menikah.

Baca juga : Erick Ajak Peretas Lokal Berkolaborasi Membangun Bangsa

Salah satunya Erly, perempuan asli Desa Gumanano tersebut menjelaskan, kepandaian para perempuan untuk menenun diyakini akan berimbas kepada rumah tangga yang mereka bina nantinya.

"Karena dengan menenun, mereka dapat merajut kehidupannya. Sejarahnya seperti itu. Maka ini dilakukan di bawah rumah," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (19/9).

Baca juga : Erick: Kinerja BUMN Tetap Tumbuh Di Tengah Pandemi

Kamohu atau tenunan merupakan kain yang dihasilkan oleh para penenun di kolong rumah itu. Kamohu umumnya dijadikan sarung oleh masyarakat sekitar yang sebagian besar adalah Muslim.

Erly bercerita, para perempuan muda juga biasanya mengasah kreativitas mereka dan mengubah kamohu menjadi tas selempang, syal, dan banyak kerajinan tangan lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.