Dark/Light Mode

Saat Pandemi, Kantongnya Makin Tebal

ASDP Sukses Modernisasi Angkutan Dan Penggunanya

Rabu, 12 Oktober 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (tengah) didampingi Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Yusuf Hadi (kiri) saat melakukan wawancara podcast dengan Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara di Kantor Rakyat Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022). (Foto: Khairizal Anwar/RM).
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (tengah) didampingi Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Yusuf Hadi (kiri) saat melakukan wawancara podcast dengan Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara di Kantor Rakyat Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022). (Foto: Khairizal Anwar/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyulap kondisi pelabuhan yang dikelolanya semakin modern dan setara dengan pelabuhan yang ada di luar negeri. Tak hanya mengakomodasi angkutan barang, tapi juga menjadi destinasi wisata bagi penumpang.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi mengatakan, perubahan yang dilakukan perseroan bukan hanya mengubah sistemnya. Tapi juga mengubah perilaku konsumen. Salah satunya, ketika menerapkan digitalisasi pada pembelian tiket secara online.

“Istilahnya, ASDP ini pendatang yang mau menerapkan teknologi baru. Jadi, kulonuwon-nya perlu strategi yang sangat khusus. Karena bermacam-macam orang ada di pelabuhan,” ujar Ira saat berkunjung ke Kantor Rakyat Merdeka, Jumat (9/10).

Baca juga : Duet Ganjar-Airlangga Bakal Bentuk Pemerintahan Yang Kuat

Saat ini, perseroan mengelola 314 lintasan angkutan penyeberangan yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Sekarang, semuanya sudah terdigitalisasi. Tiket sudah online, termasuk yang perintis. Tidak ada lagi tiket kertas yang disobek,” katanya.

Menurut Ira, proses digitalisasi pada sistem tiket sudah dilakukan sejak 2019. Hanya saja, badai pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 membuat mobilisasi orang untuk bepergian dibatasi.

Baca juga : Panen Padi, Mentan Terapkan Biosaka Ramah Lingkungan Di Mamuju

Di samping itu, menurut mantan Direktur Ritel, Jaringan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pos Indonesia ini, masih banyak tantangan lain yang dihadapi. Termasuk dari sisi perolehan pendapatan.

Pasalnya, dari jumlah 315 lintasan tersebut, 70 persennya merupakan lintasan angkutan penyeberangan perintis. Hanya 30 persen merupakan komersial.

“Tapi yang 70 persen lintasan ini, atau 222 lintasan, hanya menghasilkan pendapatan 20 persen. Sedangkan yang 30 persen lintasan menghasilkan pendapatan 80 persen. Bayangkan itu,” ungkap bos operator pelabuhan terbesar di dunia ini.

Baca juga : Mentan Ajak Sri Sultan Kolaborasi Pengembangan Pertanian

Dengan demikian, perusahaan dituntut untuk tetap sehat demi memastikan pelayanan di seluruh lintasan. Khususnya yang perintis, bisa berjalan dan tetap sustain.

Sebab, sebagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), pihaknya tidak hanya berfokus pada mendapatkan keuntungan secara bisnis. Tapi juga harus menjalankan perannya sebagai agent of development.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.