Dark/Light Mode

Kelola Dana Jumbo

Taspen Gandeng PPATK Cegah Money Laundering

Kamis, 13 Oktober 2022 07:30 WIB
Direktur Utama TASPEN A.N.S Kosasih (kiri) berbincang dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, dan Komisaris Utama TASPEN Suhardi Alius, usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Lingkungan TASPEN, di Auditorium Kantor Pusat TASPEN, Jakarta Pusat, kemarin. (Foto: Istimewa).
Direktur Utama TASPEN A.N.S Kosasih (kiri) berbincang dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, dan Komisaris Utama TASPEN Suhardi Alius, usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Lingkungan TASPEN, di Auditorium Kantor Pusat TASPEN, Jakarta Pusat, kemarin. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Di sini lah tujuan Taspen bekerja sama dengan PPATK agar tidak melakukan tindakan yang keliru,” sambungnya.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menilai, pihaknya telah bekerja sama dengan banyak lembaga, termasuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dalam rangka melakukan pencegahan secara massif terkait tindakan pencucian uang maupun terorisme.

Baca juga : Pupuk Indonesia Gandeng BNPT Cegah Terorisme

“Taspen ini salah satu stakeholder penting. Jadi, MoU ini sebagai salah satu cara PPATK untuk mengedepankan fungsi preventifnya,” katanya.

Ia menilai, masing-masing perusahaan atau lembaga memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda.

Baca juga : Bank DKI Gandeng BPR Syariah HIK Parahyangan

Untuk itu, imbuh Ivan, pihaknya ingin integritas internal dan capacity building bisa ditingkatkan di lingkungan Taspen.

“Lalu tukar menukar informasi, semua kami koordinasikan. Yang pasti, kami memiliki peta risiko. Sehingga bisa fokus pada upaya pencegahannya,” katanya.

Baca juga : Berikan Layanan Prima Bagi Peserta, ASABRI Gandeng Pegadaian

Ia menambahkan, seiring dengan kemajuan teknologi, tindakan pencucian uang dan kejahatan keuangan lainnya bisa terus berkembang.

“Tidak menutup kemungkinan, money laundering itu terjadi di dunia metaverse. Makanya, kita harus siap dan paham apa yang menjadi kekuatan kita untuk menghadapi itu semua,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.