Dark/Light Mode

Ganti Nama Dan Logo

Pertamina NRE Kini Fokus Garap Bisnis Energi Bersih

Sabtu, 5 November 2022 07:30 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (Foto: Antara).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Menurut dia, hal tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mengimplementasikan aspek Environment, Social, and Governance (ESG) terintegrasi dalam pengelolaan bisnis Pertamina NRE.

“Tentunya ini dalam rangka membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah tidak saja bagi perusahaan. Tapi juga bagi para pemangku kepentingan,” kata Dannif.

Jadi Tulang Punggung

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menekankan, dengan transformasi tersebut, saat ini Pertamina NRE menjadi tulang punggung bagi bisnis Pertamina secara grup ke depan, khususnya di sektor EBT. Di mana kekuatan hulu ke hilir Pertamina melalui subholding lainnya, bisa dikonsetrasikan melalui Pertamina NRE.

Baca juga : Ganti Nama Dan Logo, Pertamina NRE Siap Kuasai Bisnis EBT

“Hampir 100 persen market dikuasai Pertamina di Indonesia. Tentunya dengan kekuatan ini kami mendukung dan mempercayakan kepada Pertamina NRE, khususnya dalam mem-provide energi terbarukan. Karena sesuai cita-cita Pertamina menjadi global energy company, menyediakan apapun energi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia,” kata Nicke.

Ia meyakini, kekuatan Pertamina NRE saat ini juga telah dibuktikan dengan banyaknya para mitra yang menyatakan siap bergabung dan bekerja sama dalam menggarap energi panas bumi atau geothermal.

Karena itu, dia yakin dengan tim management dan resources yang ada saat ini, Pertamina NRE akan sukses.

“Saat ini juga banyak yang berminat kerja sama, sampai bingung untuk mengakomodirnya. Tugas kami adalah, meyakini bahwa kami partner yang cantik dan lihai,” pesan Nicke.

Baca juga : Ganti Nama, DKI Cabut Segel Dan Izinin Holywings Gatsu Kembali Beroperasi

Nicke meyakini, Pertamina NRE bisa membuktikan diri menjadi andalan dalam distribusi energi dan ujung tombak untuk membangun bisnis masa depan Pertamina.

“Kita sama-sama tahu, global energy transition sudah terjadi dan lebih cepat karena ada pandemi dan geopolitik yang memungkinkan semua menjadi visible untuk diakselerasi,” jelas Nicke.

Menyoal ini, Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menyambut baik langkah Pertamina Group yang jeli melihat peluang bisnis EBT dan dekarbonisasi ke depan. Yakni dengan mengkhususkan PPI yang dahulunya ke bisnis pembangkit listrik, kini fokus pada bisnis EBT.

“Ini bagus dan bisa dibilang cukup progresif perkembangannya. Bahkan dulu sebelum PPI berubah jadi Pertamina NRE, semua berjalan cukup pesat,” kata Komaidi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kami Aktif Mengembangkan Bisnis Baru EBT

Komaidi melihat, ke depan kemungkinan Pertamina melalui Pertamina NRE akan menjadi salah satu pemain kunci dalam pengembangan EBT di Indonesia. Salah satu contohnya dalam sektor panas bumi kapasitas terpasang paling besar, adalah milik PGE (Pertamina Geothermal Energy), yang notabene bagian dari PPI atau yang sekarang Pertamina NRE.

Ke depan, sambung Komaidi, untuk menjadikan Pertamina NRE menjadi pemain besar, Pertamina perlu untuk berkoordinasi dengan sesama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lainnya, seperti PLN. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.