Dark/Light Mode

Banyak Startup Tumbang

Analis: Muncul Fenomena Startup Kategori Popcorn

Senin, 21 November 2022 19:10 WIB
Banyak Startup Tumbang Analis: Muncul Fenomena Startup Kategori Popcorn

 Sebelumnya 
Memang kata dia, sebagian dari kerugian tersebut akibat inefisiensi para startup dalam mengelola keuangan dan dana investasi misalnya seperti memberi gaji besar dan fasilitas mewah kepada para pekerja dengan tujuan branding atau jor-joran dalam membakar uang.

Hendra menunjuk contoh GoTo sebagai perusahaan startup terbesar di Indonesia yang baru-baru ini melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.300 pekerja.

Baca juga : Muncul Ide Baru, Koalisi Tunggal

Dia melihat, startup Indonesia melakukan PHK dan bahkan tutup permanen sudah ada puluhan, tapi GoTo istimewa.

"Sebelum IPO mereka sudah menyandang status decacorn. Pasca IPO mereka meraup triliunan Rupiah baik dari pencatatan saham maupun investasi Telkomsel," katanya.

Baca juga : Tumbangkan Andalan China, Ahsan/Hendra Siap Ke Final

Kata dia, bagaimana mungkin mereka masih bisa merugi? Apalagi seharusnya mereka memperoleh keuntungan besar dengan suasana pandemi beberapa tahun terakhir, karena orang-orang tidak bisa keluar rumah sehingga harus mengandalkan jasa mereka seperti mengantar barang dan makanan.

"Buktinya, mereka meraup pendapatan kotor Rp 16 triliun di kuartal III ini,” tanya Hendra.

Baca juga : Bane Raja Manalu: Semua Orang Bisa Merdeka Secara Keuangan

Dugaan Hendra, PHK massal tersebut karena GoTo sedang melakukan efisiensi setelah bertahun-tahun melakukan praktek membakar uang secara berlebihan, namun memakai kondisi ekonomi global sebagai dalih untuk sembunyikan alasan sebenarnya.

“Sepertinya kita harus menambah istilah baru untuk startup yang seolah bervaluasi miliaran tapi tidak sehat, yaitu popcorn. Popcorn itu dari luar putih, indah dan memancing indra penciuman tapi di dalam berminyak dan banyak garam, sehingga tidak sehat mengkonsumsi berlebihan,” seloroh Hendra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.