Dark/Light Mode

Gap Indeks Inklusi Dan Literasi Keuangan 2022 Mengecil

OJK Disarankan Gaspol Edukasi Ke Masyarakat

Minggu, 27 November 2022 07:30 WIB
(Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom)
(Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom)

 Sebelumnya 
Karenanya, perlu integrasi antara literasi dan produk keuangan. Termasuk program edukasi keuangan, yang diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan. Dan memastikan kemampuan konsumen dalam mengembalikan pinjaman.

“Produk dan layanan, perlu dirancang untuk mendidik konsumen saat menggunakannya,” sambungnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya telah melakukan survei sejak Juli-September 2022 di 34 provinsi, mencakup 76 kota atau kabupaten.

Adapun metode sampling dalam survei kali ini menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang.

Baca juga : Hasil Survei SNLIK OJK, Indeks Literasi Keuangan Masyarakat RI Naik

Hasilnya, kata dia, literasi keuangan atau masyarakat yang melek keuangan sebanyak 49,68 persen, naik dari tahun 2019 sebesar 38,03 persen.

Begitu juga inklusi keuangan masyarakat ikut naik menjadi 85,10 persen, dari sebelumnya hanya 76,19 persen.

“Artinya, gap atau selisih antara indeks inklusi keuangan dengan literasi keuangan di tahun 2022 ikut mengecil, menjadi 35,42 persen,” ujarnya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/11).

Dia menegaskan, ada hal yang perlu diutamakan OJK supaya gap ini semakin kecil.

Baca juga : Industri Kripto Genjot Literasi Aset Digital Ke Masyarakat

“Kalau kami lihat, indeks inklusinya tinggi, bagus. Tapi, kalau gapnya itu jauh dari indeks literasinya, juga potensi menimbulkan masalah,” katanya.

Berarti, banyak masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan, tanpa memahami apa itu produk maupun jasa keuangan yang digunakan.

Lebih detail, Kiki-sapaannya, menyampaikan dari sisi gender peningkatan literasi dan inklusi keuangan juga cukup menggembirakan. Dari sisi literasi keuangan, perempuan yang melek keuangan di Indonesia naik cukup signifikan, bahkan lebih tinggi dari laki-laki.

Sementara, indeks literasi keuangan bagi perempuan di Indonesia mencapai 50,33 persen, naik dari tahun 2019 di angka 36,13 persen. Sedangkan indeks literasi keuangan laki-laki berada di angka 49,05 persen, naik dari angka sebelumnya yaitu 39,94 persen.

Baca juga : KSP Tekankan Pentingnya Literasi Keuangan Untuk Atasi Pertanian

Dia mengaku, pada 2020 sampai 2022, ini merupakan hasil dari OJK menempatkan perempuan sebagai kelompok prioritas untuk dilakukan edukasi dan literasi keuangan.

“Karena kami melihat pentingnya peranan perempuan dalam hal mengelola keuangan keluarga. Dan juga peran perempuan memberikan pendidikan atau edukasi keuangan terhadap anak-anaknya,” terangnya.

Meski demikian, indeks inklusi keuangan laki-laki tetap lebih tinggi daripada perempuan, yaitu 86,28 persen, atau naik dari angka sebelumnya 77,24 persen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.