Dark/Light Mode

PPPOMN Perkuat Jejaring Laboratorium Pangan Di ASEAN

Selasa, 29 November 2022 17:36 WIB
ASEAN Food Reference Laboratory for Food Additives Workshop 2022. (Foto: Ist)
ASEAN Food Reference Laboratory for Food Additives Workshop 2022. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) ditetapkan sebagai ASEAN Food Reference Laboratory (AFRL) untuk Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada sidang PFPWG ke-19, Yangon, Myanmar, pada tanggal 3-4 September 2014. 

Dalam pemenuhan perananannya sebagai laboratorium rujukan, PPPOMN menyelenggarakan pelatihan tentang analisis BTP dalam produk pangan untuk laboratorium Badan POM, laboratorium di Indonesia, dan laboratorium pengujian pangan dari negara-negara ASEAN yang merupakan National Food Reference Laboratory (NFRL).

Baca juga : Cari SDM Berkualitas, IMCAA Teken MoU Dengan SMK Di NTB

Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personil laboratorium negara-negara ASEAN dalam pengujian mutu dan keamanan produk serta memperluas wawasan pengujian BTP dalam produk pangan.

BTP dalam makanan merupakan hal yang lazim, akan tetapi terdapat batasan penggunaan BTP yang sudah diatur dalam Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, pada pembukaan ASEAN Food Reference Laboratory for Food Additives Workshop 2022. 

Baca juga : PUPR Perkuat Kerja Sama Pembangunan IKN Dengan Jepang

Dia mengatakan, saat ini bahan tambahan pangan telah banyak digunakan, khususnya pengawet. Oleh karena itu, peraturan terkait pembatasan penggunaan bahan tambahan pangan dalam produk pangan di masing-masing ASEAN Member States (AMS) menjadi penting untuk ditinjau. Workshop ini menyajikan kuliah tentang regulasi produk pangan dan teknis pengujian laboratorium untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas laboratorium AMS, khususnya dalam pengujian bahan tambahan pangan.

ASEAN Food Reference Laboratory for Food Additives Workshop 2022 dilaksanakan selama 1 minggu, mulai dari tanggal 14-18 November 2022. Judul yang diangkat pada pelatihan kali ini yaitu “Analysis of Food Additives in Food Products by LC System”. Hal ini juga berkaitan dengan tindak lanjut penyelenggaraan uji profisiensi tahun 2021 yang diikuti oleh National Reference Laboratory dari masing-masing AMS mengenai Penetapan Kadar Pengawet dalam Pangan. Peserta yang hadir pada pelatihan ini berasal dari berbagai negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Myanmar, Philippines dan Vietnam. Peserta dari Indonesia diikuti oleh Kementerian Perindustrian dan beberapa Balai Besar POM di daerah.

Baca juga : Menpora Ikut Sumringah Akbar Tandjung Terima Penghargaan Dari Kaisar Jepang

Peningkatan kapasitas dan kapabilitas personil laboratorium dalam pengujian bahan tambahan pangan difasilitasi dengan sesi kuliah mengenai Regulasi Bahan Tambahan Pangan di Indonesia dan ASEAN dari Direktorat Standar Pangan Olahan, Validasi Metode Penetapan Kadar Bahan Tambahan Pangan dari Dr. Julia Kantasubrata, serta topik kuliah Preparasi Sampel dan Analisis Bahan Tambahan Pangan dalam Pangan Olahan dari Dosen UGM Prof. Dr. Abdul Rohman, SF, Apt., M.Si. Kemudian dilanjutkan dengan sesi praktikum bersama instruktur dari Kelompok Substansi Pengembangan Pengujian Kimia Pangan Olahan dan Air PPPOMN.

Pada kegiatan ini Kepala PPPOMN, Mohamad Kashuri, menyampaikan harapan agar seluruh peserta dapat mengimplementasikan hasil workshop tersebut di laboratorium masing-masing sehingga dapat memperkuat jejaring laboratorium pengujian pangan di negara-negara ASEAN khususnya dalam analisis bahan tambahan pangan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.