Dark/Light Mode

Ekspor dan Investasi Melambat, Ekonomi Kuartal II Cuma 5,05 %

Selasa, 6 Agustus 2019 07:57 WIB
Kepala BPS Suhariyanto  (Foto:Istimewa)
Kepala BPS Suhariyanto (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya pemerintah menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 5,2 persen tahun ini semakin berat. Pelambatan ekonomi dunia, rendahnya ekspor dan melambatnya investasi, jadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi RI.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di kuartal II-2019 pertumbuhan ekonomi RI hanya 5,05 secara tahunan (year on year/yoy). Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, capaian ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yang tumbuh 5,27 persen dan kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2019, tercatat sebesar 5,06 persen yoy.

Baca juga : Pasca Pilpres, Investasi Kuartal Dua Tembus Rp200 Triliun

“Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 memang melambat bila dibandingkan kuartal I-2019 dan jauh lebih melambat jika dibandingkan kuartal II-2018. Kita harus cari tau kenapa bisa rendah di kuartal kedua ini,” kata Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, kemarin.

Dia bilang, melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tidak terlepas dari kondisi perekonomian dunia yang juga mengalami perlambatan pada 2019.

Baca juga : Freeport Harus Dongkrak Kontribusi Terhadap Ekonomi Papua dan Nasional

Selain itu, banyak tantangan perekonomian dunia yang akan terus terjadi, seperti jatuhnya berbagai harga komoditas ekspor impor. “Kontribusi ekspor masih tertekan, karena turunnya volume dan harga komoditas ekspor di pasar global, serta perlambatan perekonomian beberapa negara mitra dagang yang mempengaruhi permintaan,” ujarnya.

Suhariyanto, menjelaskan, dibandingkan kuartal II-2018, tahun ini harga komoditas minyak mentah Indonesia turun cukup tajam, yakni 6,12 persen. Diperparah dengan harga batu bara yang juga turun 22,9 persen dan harga minyak kelapa sawit yang turun sebesar 16,7 persen.

Baca juga : Dispar Banten Ajak Pengusaha Pelatihan Ekonomi Kreatif

“Akibatnya, tidak hanya Indonesia yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. China misalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 6,2 persen, sedangkan periode sebelumnya 6,7 persen,”ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga melambat dari 3,2 persen pada kuartal II-2018 menjadi 2,3 persen di kuartal II-2019.Demikian juga Singapura yang perekonomiannya turun tajam dari 4,2 persen pada kuartal II-2018 menjadi 1,1 persen pada kuartal II-2019. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.