Dark/Light Mode

Kereta Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Kecelakaan, 2 Orang Tewas

KCIC, Kemenhub, Polri Langsung Gerak Cepat

Selasa, 20 Desember 2022 08:04 WIB
Kereta kerja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami kecelakaan. (Foto: Ist)
Kereta kerja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami kecelakaan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar buruk datang dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kereta kerja proyek tersebut mengalami kecelakaan. Dua pekerja tewas di tempat. 

Rangkaian kereta kerja yang dioperasikan Kontraktor Sinohydro itu, mengalami kecelakaan di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/12), pukul 5 sore. Kereta kerja tersebut terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasang rel. Bukan rangkaian kereta cepat.

Insiden ini, mengakibatkan 6 korban. Rinciannya: dua meninggal dunia, dua luka berat, sisanya luka ringan. Keenam orang tersebut merupakan teknisi dari Kontraktor Sinohydro berpaspor China. 

Kedua korban yang meninggal atas nama Chang Shin Shang dan Chang Shin Yung. Yang mengalami luka berat, masih mendapat perawatan intensif di RS Sentosa Bandung. 

Video kereta kerja ini pun ramai beredar di media sosial dan jadi trending topic. Komentarnya bermacam-macam.

Baca juga : Menhub: Dana Proyek Ini Nggak Pake APBN

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi angkat bicara mengenai kecelakaan tersebut. Menurut dia, KCIC bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi atas SOP pemasangan rel. Tak kalah pentingnya, KCIC bakal memastikan pekerjaan yang dilakukan kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung memenuhi aspek keselamatan kerja.

"PT KCIC dan kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang," kata Dwiyana.

Polda Jawa Barat juga bergerak cepat menyelidiki kecelakaan tersebut. Korps baju cokelat telah memeriksa 18 saksi. 

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, semua pihak yang berkaitan dengan kejadian kereta cepat itu diperiksa. Proses pemeriksaan juga masih terus berposes.

"Ya semua. Semua terkait menyakut masalah kecelakaan kemarin terjadi itu dimintai keterangan. Ini tentunya masih berkembang," kata Dedi.

Baca juga : Nggak Sampai 7 Jam, Korban Kecelakaan Tol Semarang-Batang Terima Santunan

Jajaran Mabes Polri juga menurunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis untuk menggali menyebab kecelakaan itu. "Labfor dari Mabes Polri juga Inafis dari Mabes Polri juga turun untuk mengecek TKP bersama kementerian lembaga terkait menyangkut masalah mencari apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut," terang Dedi.

Sementara, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, pihaknya telah mengirimkan personel dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) untuk mengidentifikasi insiden anjloknya kereta teknis pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Kata dia, pembangunan proyek dihentikan sementara sampai investigasi lebih lanjut.

"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut. Setelah identifikasi dan investigasi selesai dilakukan, akan dilaporkan temuan dan hasil rekomendasi yang bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian," tutur Adita.

Lebih lanjut, Adita menyebutkan, kereta yang kecelakaan merupakan sarana milik KCIC dan digunakan untuk pembangunan jalur rel dan bukan sarana/kereta yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang. DJKA menjadikan insiden ini pelajaran penting untuk mencegah berulangnya insiden serupa.

DPR juga ikutan berkomentar. Ketua Komisi V DPR, Lasarus meminta, KCIC melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menyelidiki kecelakaan tersebut. Dengan begitu, masalah utamanya lebih terang benderang.

Baca juga : Kemenhub, Ayo Tinjau Ulang Jam Operasional Truk Besar

Ia juga meminta, KCIC mendalami secara detail penyebab utama kecelakaan. "Itu kan kereta masih uji coba sebetulnya. Saya dengar ada korban jiwa juga, detailnya berapa dari karyawan itu, dan seterusnya. Itu kita minta didalami sampai ditemukan penyebab dari kecelakaan itu," pintanya.

Terkait siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan tersebut, Lasarus mengatakan hal itu bisa dipastikan setelah adanya investigasi menyeluruh. "Apakah human error atau apa? Kita belum tahu. Intinya kami akan panggil (KCIC)," imbuhnya.

Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama mendorong, KCIC benar-benar memastikan kelayakan dan keselamatan KCJB ini dengan mempertimbangkan segala aspek. Jangan sampai menambah kecerobohan lainnya, terutama nanti pada saat KCJB sudah beroperasi secara komersial.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.