Dark/Light Mode

Indra Karya Garap Bendungan Kering Pertama Di Indonesia

Senin, 26 Desember 2022 13:57 WIB
Foto: Dok. Indra Karya
Foto: Dok. Indra Karya

 Sebelumnya 
Adapun, neberapa pejabat turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan peresmian tersebut, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri ATR Hadi Tjahjanto, Pejabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Operation and Business Development Division Indra Karya Gagah Guntur Aribowo menambahkan, pada proyek ini pihaknya terlibat dalam pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Ciawi Tahap 1 dan Tahap 2, Detail Desain Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Detail Engineering Design (DED) Bangunan Pengendali Sedimen Bendungan Ciawi.

"Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (lanjutan),” jelas Gagah.

Baca juga : Perkuat Kapabilitas Pemimpin, Kalbe Kerja Sama Dengan Monash University Indonesia

Bahkan, desain Bendungan Ciawi dan Sukamahi dirancang dengan tipe bendungan kering. Menurutnya, bendungan kering sengaja dibiarkan tidak terisi air hingga turunnya hujan. Oleh karena itu, fungsinya tidak akan sebagai sarana irigasi maupun penyedia kebutuhan air, melainkan sebagai pengontrol debit air saat hujan tiba.

Sehingga, ketika hujan turun, bendungan Ciawi dan Sukamahi hanya akan menampung air sementara, yang selanjutnya dialirkan ke Sungai Ciliwung.

"Aliran air yang dikeluarkan bendungan kering ini dibuat sekecil mungkin, sehingga debit air yang ada di sungai pun dapat terkontrol," terangnya.

Baca juga : Innalillahi, Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia

Ia menambahkan, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia, yang akhirnya diresmikan setelah awal pekerjaannya dilakukan pada tahun 2017. Proyeksinya, sambung dia, jadi pengendali banjir di DKI Jakarta dengan mereduksi debit air Sungai Ciliwung pada saat musim penghujan tiba.

Berdasarkan data yang didapati, bendungan Sukamahi memiliki kemampuan mereduksi air 15,47 meter kubik per detik.

Sedangkan bendungan Ciawi miliki luas genangan hingga 39,40 hektar (ha) dan mampu menampung volume air hingga 6,05 juta meter kubik. Serta, dapat mereduksi air Sungai Ciliwung sebelum sampai ke Jakarta dengan kapasitas 111,75 meter kubik per detik.

Baca juga : Jelang Natal, Ganjar Kunjungi 3 Gereja Di Solo

Dalam pengoperasiannya, bendungan kering Ciawi dan Sukamahi akan menggunakan Aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU) dengan memanfaatkan data klimatologi dari BMKG, yang isinya menampilkan forecast (prakiraan) cuaca, laporan kejadian dan prakiraan banjir atau kekeringan.

"Dengan adanya data-data tersebut, debit air yang dikeluarkan bendungan kering dapat menyesuaikan kondisi banjir atau kekeringan yang terjadi di lapangan," ujar Gagah.

Sebelumnya, Indra Karya sebagai telah terlibat di beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya pada pembuatan bendungan di Indonesia seperti Bendungan Sila, Bendungan Temef, dan sebagainya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.