Dark/Light Mode

Bakal Raup Dana Rp 10 Triliun

Bisnis Palm Co Kian Jumbo

Minggu, 8 Januari 2023 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Meski begitu, rencana IPO Palm Co juga memiliki tantangan. Karena perusahaan hanya memegang sekitar 10 persen total lahan sawit nasional.

Namun, dana IPO dibutuhkan untuk melakukan penanaman kembali lahan yang sudah tidak produktif.

Selain itu, hasil IPO dapat digunakan untuk bisnis hilirisasi. Salah satu program hilirisasi Palm Co adalah mengembang­kan Energi Terbarukan (ET) dari minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), sejalan dengan arah kebijakan energi dan pembangunan berkelanjutan Pemerintah.

“Sehingga perlu performa ba­gus, setelah jadi Tbk. Supaya di­anggap semenarik emiten sawit lain. Seperti Grup Salim, Sinar­mas atau Wimar,” imbaunya.

Baca juga : Bos OJK Pede Pasar Investasi RI Kinclong

Menteri BUMN Erick Thohir mengamini, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah aksi korporasi tahun ini. Antara lain, mengantarkan Pertamina Geo­thermal Energi (PGE) dan Palm Co melantai di bursa.

Aksi korporasi untuk Palm Co, kata Erick, dilakukan untuk mengamankan persediaan min­yak kelapa sawit dalam negeri. Dengan target memiliki pangsa pasokan minyak kelapa sawit hingga 10-15 persen.

“Kami belajar dari kemarin, minyak goreng mahal. Kami operasi pasar ngos-ngosan, karena pangsa pasokan cuma 3 persen. Kalau bisa 10 sampai 15 persen, private sector tetap kami dorong. Kami tidak mau monopoli market. Tapi kalau nanti ada kejadian minyak goreng mahal, BUMN bisa membantu,” jelas Erick dalam konferensi pers BUMN, Senin (2/1).

Incar Dana Segar

Baca juga : Tawari Bantuan Atasi Corona, Taiwan Bikin Kalem China

Wakil Menteri I BUMN Pa­hala N Mansury mengatakan, Kementerian BUMN menarget dana yang akan diperoleh dari IPO Palm Co sekitar Rp 5-10 triliun.

Sementara lahan sawit Palm Co ditargetkan meningkat men­jadi 700 ribu hektar (ha) dan akan ditambah lagi menjadi 1,1 juta ha. Saat ini, setidaknya ada 12 Pabrik Pengolahan Sawit (PKS) milik PTPN Group yang akan dikelola oleh Palm Co.

Pahala menyatakan, IPO ini merupakan upaya Pemerintah mendukung ketahanan pangan dan energi di Indonesia.

Adapun pengembangan ketahanan energi diwakili oleh IPO dari PGE dan PHE (Pertamina Hulu Energi). Sedangkan ke­tahanan pangan diwakili oleh Pupuk Kaltim dan Palm Co.

Baca juga : Kemenag Serahkan Bantuan Rp 34,7 Miliar ulUntuk Penyintas Gempa Cianjur

Ditegaskan mantan Bos Garu­da ini, BUMN memiliki rencana membuat perusahaan perke­bunan sawit terbesar di dunia melalui Palm Co ini. Sehingga dapat meningkatkan total kapa­sitas produksi turunan sawit.

Rencana IPO Palm Co ditargetkan mulai dikerjakan kuartal II-2023 dan tercatat di pasar modal pada kuartal III-2023. Melalui IPO, target produksi CPO diharapkan tum­buh 4 kali lipat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.