Dark/Light Mode

Ratusan Perencana Kota dari Mancanegara Akan Bahas Kota Masa Depan di Jakarta dan Bogor

Rabu, 14 Agustus 2019 12:12 WIB
Suasana Kota Jakarta. (Foto: Istimewa).
Suasana Kota Jakarta. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekitar 500 pakar dan perencana kota dunia dari 40 negara dan Indonesia akan hadir di Jakarta dan Bogor, dan selama 5 hari akan mendiskusikan masa depan perencanaan kota dan metropolitan dunia. Termasuk pembahasan berkaitan dengan perencanaan kota baru.

Kongres yang diharapkan akan dibuka Presiden Joko Widodo ini akan menjadi promosi dunia perencanaan Indonesia, dimana sebagai negara maritim di khatulistiwa, ragam budaya di 17 ribu lebih pulau, di tengah ring of fire dan keberagaman sosial, Indonesia sangat ideal untuk bertumbuh kembang nya mahzab perencanaan dan pembangunan dunia baru ke depan. 

“Kita berhasil membawa Kongres Perencana Sedunia ini pertama kali ke Asia Tenggara.  Kongres ini adalah manifestasi penting nya posisi Indonesia dalam isu urbanisasi dan sumbangsih Indonesia yaitu mahzab perencanaan kota dari kawasaan katulistiwa, yang bisa menjadi contoh bagi dunia,” ungkap Bernardus Djonoputro, Chairman Local Committee dan Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.

Baca juga : Fahri Hamzah: Indonesia Butuh Kota Mandiri di Haramain

Kongres ini menjadi forum yang relevan untuk menyampaikan bahwa perencanaan penting dalam pembangunan khususnya yang terkait dengan pembangunan perkotaan dan sumber daya manusia. 

Apalagi kota merupakan pusat pendidikan dan pengembangan keilmuan dan teknologi. 
Selain itu bersamaan dengan kongres, akan dilaksanakan Kaukus Wali Kota IAP 2019, diikuti 30an walikota untuk mencari solusi inovasi dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan.

Bernardus menambahkan,”Kongres Perencanaan Se-Dunia ini adalah sumbangsih Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia dalam memberikan masukan bagi upaya pemerintah membaangun kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan, serta memperkaya diskursus teknis tentang isu pemindahaan IKN.”

Baca juga : 10 Intellectual Property Karya Anak Bangsa Dipamerkan di Shanghai

Forum menjadi forum penting dalam beberapa dekade terkahir ini bagi para perencana Indonesia, karena tidak hanya perencana professional, tetapi juga perencana dan praktisi perkotaan yang bekerja di instansi pemerintah pusat dan daerah, di perguruan tinggi, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan yang akan hadir. 

Diperkirakan lebih dari 200 orang akan hadiri dari Indonesia. Tantangan pembangunan ke depan harus dijawab melalui perencanaan tata ruang nasional yang berfokus pada penyelarasan daya dukung ruang, ketersedian lahan dengan target pembangunan. 

Bernardus Djonoputro menambahkan: “Jadi, fokus ke depan hendaknya diarahkan pada perencanaan ruang Indonesia yang mumpuni, yang berpihak kepada kebutuhan masyarakat, dan tata ruang menjadi panglima pembangunan dan pemanfaatan ruang. 

Baca juga : Getaran Gempa Banten Terasa Sampai Jakarta, Bogor, Sukabumi

Pemerintah harus tegas dalan mahzab perencanaan lintas matra dan lintas sektor, menjadikan tata ruang sebagai penjamin investasi yang berkelanjutan, bukan penghambat. Perbaikan aturan merencana dan produk perrlu diperbaiki, namun harus terlebih dulu melakukan revisi atas UU 26 tahun 2007 maupun UU lain yang berkaitan.”

Rencana pemindahan Ibukota negara  menjadi refleksi penting bagi tata ruang ke depan. Tata ruang tidak  boleh hanya mengikuti kemauan pasar semata, tapi mampu mendorong iklim investasi yang kondusif dengan cara mengarahkan kegiatan investasi agar menempati ruang yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan pembangunan. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.