Dark/Light Mode

Dongkrak Investasi, Kadin Ingin Ratifikasi RCEP Dikebut

Sabtu, 4 Maret 2023 13:47 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid meminta agar ratifikasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) segera dikebut.

Arsjad menilai, ratifikasi akan memberikan dampak positif bagi peningkatan investasi serta ekonomi Indonesia dan ASEAN.

"Ini menjadi sinyal positif bahwa negara berkembang termasuk Indonesia menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk merevisi rezim perdagangan regional yang lebih efektif dan kuat dalam implementasinya," kata Arsjad dalam keterangan resminya, Sabtu (4/2).

Baca juga : Lestari Ingin Pembiayaan UMKM Dipermudah

Menurutnya, ratifikasi RCEP adalah langkah penting untuk meningkatkan akses pasar Indonesia ke negara-negara anggota RCEP dibandingkan dengan perjanjian perdagangan ASEAN +1.

Apalagi, RCEP adalah blok ekonomi terbesar di dunia. Bos Indika Energy ini menyakini walaupun tanpa India, negara-negara anggota RCEP mewakili 29 persen dari PDB global, 27 persen dari perdagangan global, dan 29 persen dari investasi langsung asing (FDI).

"Jika dibandingkan dengan Perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP) atau sekarang disebut CPTPP yang hanya mewakili 13 persen dari PDB global, 15 persen dari perdagangan, dan 20 persen dari FDI," ungkapnya.

Baca juga : Jokowi Masih Kesal

Arsjad menambahkan, ratifikasi RCEP juga diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan arus FDI di Indonesia. Ratifikasi juga diyakini mampu berkontribusi sekitar 1 miliar dolar AS untuk surplus perdagangan Indonesia dan 1,7 miliar dolar AS untuk arus investasi ke Indonesia pada 2040.

"Dalam jangka panjang, RCEP juga akan meningkatkan PDB Indonesia sebesar 0,07 persen pada 2040," ujarnya.

Selain itu, kata Arsjad, ratifikasi dinilai mampu membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan industri yang mampu memproduksi value-added products.

Baca juga : APPMI Yakin IKN Dongkrak Kemajuan Batik Kutai

"Beberapa industri yang mampu mendapatkan manfaat investasi dari RCEP bisa beragam dari sektor manufaktur, energi, infrastruktur, telekomunikasi termasuk e-commerce dan layanan kesehatan," jelasnya.

Ia menekankan peran Indonesia sebagai ketua ASEAN akan mampu mendorong visi ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global, dengan membawa kepentingan regional bersama sebagai satu komunitas dan satu visi dalam meningkatkan arus perdagangan dan investasi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.