Dark/Light Mode

Hilirisasi & Transformasi Syarat Jadi Negara Maju

Indonesia Siap Mainkan Peran Di Kancah Global

Senin, 27 Maret 2023 06:45 WIB
Menteri Koordinator Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).
Menteri Koordinator Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
“Akibatnya, sekarang ada banyak investasi yang tidak hanya fokus di Pulau Jawa dan jumlah ekspor kita pun meningkat,” terangnya.

Di masa mendatang, kebijakan hilirisasi akan mencakup pendi­rian kawasan industri bernilai tambah tinggi untuk mendukung digitalisasi ekonomi yang se­makin pesat dan tren ekonomi hijau, mengalokasikan sumber energi rendah emisi (hijau) untuk industri bernilai tambah tinggi.

Selanjutnya, membentuk talent pool yang berkualitas melalui program screening bagi lulusan sarjana jurusan teknik dan sains, untuk diarahkan bekerja di perusahaan kelas dunia di bidang teknologi.

Baca juga : Kowarteg Indonesia Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

“Kebijakan investasi dan insen­tif didorong untuk menciptakan ekosistem industri yang kompre­hensif dan berdaya saing tinggi juga akan didorong,” jelasnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Har­tarto mengatakan, Pemerintah gencar melakukan hilirisasi supaya membuat nilai tambah ekonomi bagi Indonesia.

Melalui hilirisasi tersebut, maka Indonesia tidak lagi bergantung pada komoditas. Sebab, berkaca dari pengalaman sebelumnya, per­ekonomian Indonesia bisa turun akibat komoditas turun.

Baca juga : BGS Tak Mau Pasien Miskin Antre Berhari-hari

Era kejayaan komoditas pernah dialami Indonesia terutama di Maluku pada abad ke 16 hingga 17. Saat itu, Maluku menjadi kon­tributor utama komoditas yang membuat Belanda menjadi negara terbesar karena perdagangan komoditasnya. Namun, hari ini, hasil komoditas tersebut tak lagi berbekas.

“Sekarang kita mendapatkan kesempatan kedua dengan hilirisasi mineral, baja dan nikel. Pada tahun 2014 ekspor nikel mencapai 1,1 miliar dolar AS. Nah, tahun 2022 sudah 22 miliar dolar AS itu lebih dari Rp 300 triliun,” ungkapnya.

Airlangga mengatakan, saat ini Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan dolar wajib ditaruh di Indonesia minimal tiga bulan. Dengan kebijakan ini, potensi pendapatan negara dari devisa dalam satu tahun bisa mencapai 50 miliar dolar AS. ■

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.idMari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian joinAnda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.