Dark/Light Mode

Bangun Pabrik Pupuk Berkapasitas 2 Juta Ton

Pupuk Kaltim Bakal Duduk Di Posisi Ke 4 Asia Pasifik

Minggu, 2 April 2023 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Antara).
Ilustrasi. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau Pupuk Kaltim (PKT), memastikan akan merealisasikan pembangunan pabrik amonia dan urea di Fakfak, Papua Barat, pada semester II tahun 2027. Jika berjalan mulus, PKT sanggup memenuhi 80 persen kebutuhan pupuk tersebut di dalam negeri.

Pabrik tersebut diestimasi memiliki kapasitas sekitar 2 juta ton, dengan rincian 1,15 juta ton urea dan 825 ribu ton amoniak. Dengan begitu, diproyeksi pada 2030, kapasitas penyediaan pu­puk amonia dan urea anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) itu, bisa mencapai 6-7 juta ton.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi bilang, dengan ditambah kapasitas yang ada di pabrik Fakfak tersebut, pihaknya bisa memenuhi ketersediaan amonia dan urea sebesar 80 persen dari kebutuhan urea di dalam negeri.

Baca juga : KSP Moeldoko Apresiasi Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan

“Upaya ini merupakan re­spons peluang pasar global, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” ucap Rahmad dalam paparan kinerja sekaligus buka puasa bersama, di Jakarta, Rabu (29/3) petang.

Pembangunan pabrik di Papua Barat merupakan mandat dari Pemerintah untuk melaksanakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Jika nanti telah beroperasi, PKT yang tadinya ada di posisi ke-6 di Asia Pasifik, akan bisa menduduki posisi ke-4.

“Pembangunan pabrik ini akan memenuhi tren peningkatan kebutuhan pupuk, mendukung ketahanan pangan dan mening­katkan pemberdayaan ekonomi dan masyarakat, khususnya di Indonesia Timur,” jelasnya.

Baca juga : Dukung Inovasi Berkelanjutan, Pupuk Kaltim Borong Prestasi Di TKMPN 2022

Terkait progresnya saat ini, Rahmad menyampaikan, PKT masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Pusat dan Daerah, maupun pemangku kepentingan lainnya untuk kelancaran dimulainya pembangunan pabrik di Fakfak, Papua Barat.

Sebagai tambahan dari ren­cana strategis tersebut, PKT juga melakukan pengembangan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan energi terbarukan. Hilirisasi terse­but mencakup pengembangan produksi amonium nitrat, yang diperkirakan dapat memenuhi sekitar 0,8 persen dari permin­taan global. Serta, produksi soda ash yang ditargetkan dapat men­jadi substitusi impor hingga 30 persen dari kebutuhan nasional.

Untuk menghadapi kemungki­nan pertumbuhan pasar ke depan­nya, PKT turut mempertimbangkan aspek pengembangan skala produk­si, dengan penerapan prinsip geo­graphical excellence dalam pem­bangunan kompleks pabrik baru di Pulau Cendrawasih tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.