Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Sinergi KBRI Bandar Seri Begawan dan BPJS Ketenagakerjaan, Beri Perlindungan PMI
- Ini Penjelasan Pelita Air, Soal Ancaman Bom Dalam Penerbangan Surabaya-Jakarta
- Mikel Arteta Belum Siap Ditinggal Aaron Ramsdale
- Ngopi Bareng, Gen Z Balikpapan Sebut Pemikiran Ganjar Sejalan Dengan Kaum Muda
- Sah Jadi WNI, Justin Tak Sabar Bela Timnas Di Piala Asia
Erick Kebut Merger BSI Dan BTN Syariah
Pangsa Pasar KPR Syariah Diramal Terkerek 2 Persen
Senin, 8 Mei 2023 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mematok merger Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) rampung tahun ini. Aksi korporasi ini diramal mengerek pangsa pasar KPR syariah.
Untuk menuju merger ini, BSI dan BTN Syariah masih harus menempuh jalan panjang alias banyak tahapan yang harus dilalui.
Sebagaimana diketahui, saat ini BTN Syariah masih menjadi UUS, sehingga diharuskan untuk melakukan spin-off (memisahkan diri) terlebih dahulu dengan BTN, sebagai perusahaan induknya, sebelum merger dengan BSI.
Baca juga : Gandeng Kemenkeu, BSI Dorong Penerima KUR Syariah Naik Kelas
Pengamat Ekonomi dan Perbankan dari Binus University Doddy Ariefianto menilai, selain harus melakukan spin off BTN Syariah, status BSI sebagai anak usaha dari tiga bank BUMN, membuat perusahaan ini sulit menentukan arah bisnis secara mandiri.
Padahal, menurutnya, bank syariah harus lepas dari bayang-bayang bank konvensional agar dapat berkembang lebih cepat. Selain menjadi entitas sendiri, kata Doddy, BSI perlu memperkuat diri melalui kemitraan yang solid dengan organisasi kemasyarakatan yang memiliki basis Islam yang kuat.
“Dengan demikian akan mempermudah bisnis pembiayaan BSI, memperluas akses terhadap nasabah maupun debitur baru, hingga melakukan merger dengan BTN Syariah,” kata Doddy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Teken Kerja Sama, BNI Dan Bank NTB Syariah Perkuat Layanan Di Daerah
Doddy menambahkan, sejauh ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pengendali BSI belum memberikan penjelasan yang clear terkait hal ini. Menurutnya, kesiapan Bank Mandiri menjadi sangat krusial dalam menentukan bisnis BSI ke depan, tanpa menghilangkan peran dari BRI maupun BNI.
“Tahun lalu BSI telah melakukan right issue. Tentunya saat ini BSI telah mengantongi tambahan modal, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BSI baru akan terlihat lebih meyakinkan untuk tumbuh secara anorganik atau menampung UUS dari BTN,” ujarnya.
Lebih jauh, Doddy menilai, penggabungan BSI dengan BTN Syariah akan melahirkan dampak positif. Karena akan mampu menambah pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan apartemen berbasis syariah, yang saat ini belum banyak pilihan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya