Dark/Light Mode

Erick Kebut Merger BSI Dan BTN Syariah

Pangsa Pasar KPR Syariah Diramal Terkerek 2 Persen

Senin, 8 Mei 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mematok merger Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) rampung tahun ini. Aksi korporasi ini diramal mengerek pangsa pasar KPR syariah.

Untuk menuju merger ini, BSI dan BTN Syariah masih harus menempuh jalan panjang alias banyak tahapan yang harus dilalui.

Sebagaimana diketahui, saat ini BTN Syariah masih menjadi UUS, sehingga diharuskan un­tuk melakukan spin-off (memi­sahkan diri) terlebih dahulu dengan BTN, sebagai perusa­haan induknya, sebelum merger dengan BSI.

Baca juga : Gandeng Kemenkeu, BSI Dorong Penerima KUR Syariah Naik Kelas

Pengamat Ekonomi dan Per­bankan dari Binus University Doddy Ariefianto menilai, se­lain harus melakukan spin off BTN Syariah, status BSI seba­gai anak usaha dari tiga bank BUMN, membuat perusahaan ini sulit menentukan arah bisnis secara mandiri.

Padahal, menurutnya, bank syariah harus lepas dari bayang-bayang bank konvensional agar dapat berkembang lebih cepat. Selain menjadi entitas sendiri, kata Doddy, BSI perlu mem­perkuat diri melalui kemitraan yang solid dengan organisasi kemasyarakatan yang memiliki basis Islam yang kuat.

“Dengan demikian akan mem­permudah bisnis pembiayaan BSI, memperluas akses terhadap nasabah maupun debitur baru, hingga melakukan merger dengan BTN Syariah,” kata Doddy ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Teken Kerja Sama, BNI Dan Bank NTB Syariah Perkuat Layanan Di Daerah

Doddy menambahkan, sejauh ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pengendali BSI belum memberikan penjelasan yang clear terkait hal ini. Menu­rutnya, kesiapan Bank Mandiri menjadi sangat krusial dalam menentukan bisnis BSI ke de­pan, tanpa menghilangkan peran dari BRI maupun BNI.

“Tahun lalu BSI telah melaku­kan right issue. Tentunya saat ini BSI telah mengantongi tam­bahan modal, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BSI baru akan terlihat lebih meyakinkan untuk tumbuh secara anorganik atau menam­pung UUS dari BTN,” ujarnya.

Lebih jauh, Doddy menilai, penggabungan BSI dengan BTN Syariah akan melahirkan dampak positif. Karena akan mampu menambah pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan apartemen berbasis syariah, yang saat ini belum banyak pilihan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.