Dark/Light Mode

Teten Tegaskan Pengembangan Koperasi Harus Adaptif Dan Berkontribusi Bagi Ekonomi Berkelanjutan

Rabu, 10 Mei 2023 20:58 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (ketiga kanan) Teten di acara forum Indonesia Impact Alliance (IIA) di Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (ketiga kanan) Teten di acara forum Indonesia Impact Alliance (IIA) di Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Langkah ini diikuti dengan meningkatnya alokasi KUR yang pada 2023 mencapai Rp 450 triliun, jauh lebih besar dari tahun 2022 yang hanya Rp 365 triliun.

Kemudian ada program KUR Kluster, di mana pembiayaan kepada UMKM akan sejalan dengan pengembangan sentra-sentra produksi rakyat (sektor riil) atau tidak lagi perorangan.

Selanjutnya, pembiayaan koperasi melalui LPDB KUMKM dengan tingkat suku bunga yang rendah. Lalu ada Insentif bagi usaha besar yang memberikan bantuan pemodalan bagi UMKM. Kemudahan izin berusaha serta pemberian tax holiday dan tax allowance dalam kegiatan penanaman modal. T

Baca juga : Jateng Tingkatkan Kerja Sama Dengan Tiongkok, Ganjar Siapkan 10 Ribu Tenaga Kerja

ak hanya itu, Teten juga menyoroti pembangunan UMKM ke depan yang tidak sekadar berdampak bagi peningkatan kesejahteraan namun juga berdampak pada kehidupan sosial dan lingkungan.

"Saya mengapresiasi investor yang fokus membantu pelaku UMKM, memberikan kontribusi bagi kehidupan sosial, pengentasan kemiskinan dan isu lingkungan sehingga mendukung upaya pemerintah juga dalam menurunkan angka kemiskinan dan mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) serta net zero carbon emission," ujarnya.

Menurut Teten, saat ini, tren pemuda pengusaha juga telah bergeser pada bisnis hijau, tercatat 84 persen anak muda tertarik melakukan bisnis hijau, 58 persen memulai bisnis untuk perbaikan lingkungan.

Baca juga : Kemenkop UKM Dan Kementan Teken Kerja Sama Pengembangan Koperasi Di Sektor Pertanian

Dan sebesar 56 persen menghasilkan green clothing, low carbon product, dan waste reduction system sebagaimana survei Kemenkop UKM dan UNDP pada 2021.

"Saya optimis Indonesia Investment Alliance (IIA) dapat berperan sebagai katalisator dalam mendorong modal dari dalam dan luar negeri yang diinvestasikan dalam UMKM yang menghasilkan dampak sosial dan lingkungan," yakinnya.

Sementara di bidang investasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat pada kuartal I-2023, penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia sebesar Rp 177 triliun.

Baca juga : 7 Fakta Menarik Penobatan King Charles, Ada Terkait Indonesia

Angka tersebut naik 20,2 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp 147,2 triliun.

"Saya berharap Indonesia Impact Alliance dapat menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara penyedia modal, pemerintah, koperasi, dan UMKM untuk mempercepat pertumbuhan investasi berkelanjutan yang pada akhirnya mendorong perkembangan jumlah UMKM ramah lingkungan di dalam negeri," pungkas Teten. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.