Dark/Light Mode

Gandeng Copenhagen Atomics Cs

Pupuk Kaltim Mantap KembangkanTeknologi Green Amonia

Sabtu, 20 Mei 2023 12:09 WIB
Pupuk Kaltim menggandeng Copenhagen Atomics Cs mengembangkan teknologi grwen amonia. (Foto: Dok. Pupuk Kaltim)
Pupuk Kaltim menggandeng Copenhagen Atomics Cs mengembangkan teknologi grwen amonia. (Foto: Dok. Pupuk Kaltim)

 Sebelumnya 
Salah satu proses produksi green ammonia, adalah mereaksikan hidrogen yang dihasilkan elektrolisa air dengan nitrogen yang diambil dari udara.

Menurutnya, selain ramah lingkungan dan sesuai target untuk mendukung program net zero emission (NZE) yang dicanangkan  Pemerintah Indonesia di 2060, PKT melihat potensi pasar untuk green ammonia sangat tinggi. 

Konsumen diprediksi akan semakin banyak yang beralih ke penggunaan energi terbarukan, seperti green ammonia yang dalam proses produksinya tidak menghasilkan emisi CO2.

Karena itu, pihaknya berupaya mengembangkan teknologi produksi amonia tanpa menggunakan bahan baku hidrokarbon sebagai salah satu upaya dekarbonisasi. "

Sama seperti green ammonia, thorium juga tergolong sebagai sumber energi hijau yang lebih ekonomis.

Baca juga : Gandeng Khong Guan, KidZania Kenalkan Profesi Pembuat Biskuit

"Di Indonesia, potensi kandungan thorium diperkirakan mencapai 210.000-270.000 ton yang tersimpan di Bangka, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat," beber Rahmad.

Rahmad menilai, kerja sama ini merupakan kesempatan dan peluang yang sangat positif bagi kemajuan PKT dan bagi industri petrokimia Tanah Air.

"Di masa depan, grey ammonia atau produk-produk berbahan baku hidrokarbon akan digantikan oleh produk-produk green ammonia,” katanya.

Sebagai informasi, Copenhagen Atomics adalah perusahaan teknologi molten salt asal Denmark yang berdiri sejak 2014 dan saat ini sedang mengembangkan reaktor molten salt, yang bisa diproduksi secara massal.

Dalam kerja sama ini, sambung Rahmad, Copenhagen Atomics mendapat peran untuk mengembangkan teknologi thorium molten salt reactor, dengan tujuan menurunkan harga energi ramah lingkungan.

Baca juga : Optimalkan Implementasi Aspek K3, Inalum Jadikan Pupuk Kaltim Sebagai Benchmark

Sedangkan, Topsoe merupakan licensor teknologi amoniak yang memiliki pengalaman selama 80 tahun dan mendapatkan peran untuk mengembangkan Solid Oxide Electrolyzer Cell (SOEC) electrolysers dengan konsumsi energi yang kompetitif.

Sementara itu, Alfa Laval akan berperan sebagai penyedia teknologi water treatment untuk mengolah bahan baku electrolyzer.

Lalu, Aalborg CSP berperan sebagai penyedia molten salt boiler yang nantinya akan mengkonversi energi, yang dihasilkan thorium molten salt reactor menjadi steam, yang kemudian dikonversi lebih lanjut menjadi energi listrik.

Ia menambahkan, PT Pupuk Indonesia selaku induk perusahaan PKT juga mengarahkan agara kerja sama ini turut melibatkan Pertamina New & Renewable Energy, yang mendapatkan peran untuk menemukan proses produksi hidrogen yang ramah lingkungan.

Rahmad optimistis, pengembangan green ammonia tentu menjanjikan potensi luar biasa. Apalagi, PKT bisa menjadi salah satu penggagas pengembangan energi terbarukan.

Baca juga : Mudik Gratis BUMN, Pupuk Kaltim Berangkatkan 200 Pemudik

Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk selalu mengedepankan teknologi dan inovasi.

"Kerja sama ini menjadi bukti nyata komitmen PKT untuk semakin dikenal sebagai pelaku industri petrokimia secara global," tegas Rahmad. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.