Dark/Light Mode

IKN Jadi Rebutan Investor, Menteri Bahlil Sudah Terima 228 Komitmen Investasi

Selasa, 13 Juni 2023 15:16 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diminati banyak investor.

Bahlil menuturkan, sejak tahun 2020 hingga saat ini, sudah ada sebanyak 228 investor yang menunjukkan komitmennya.

Dari 228 investor itu sudah ada 91 perusahaan yang telah berkunjung langsung ke IKN salah satunya berasal dari Singapura.

“Tentang IKN, IKN sampai sekarang sudah di tanda tangan LoI 228 perusahaan," ujar Bahlil dalam keterangannya, dikutip Selasa (13/6).

Bahlil menambahkan para investor itu sangat serius untuk berinvestasi di IKN, namun para investor masih menunggu pembangunan infrastruktur dasar yang sedang digarap pemerintah rampung terlebih dahulu.

Baca juga : Ayo, Masuk Ke Indonesia

“Kalau ditanya seberapa serius mereka, nanti sekarang ini lagi dibangun infrastruktur dasar, yang itu dicover APBN. Begitu selesai, baru investasi real-nya masuk,” ucap Bahlil.

Menurut Bahlil, jumlah investor swasta ke depan setelah infrastruktur dasar selesai masih akan terus bertambah masuk ke IKN yang diperkirakan akan terjadi pada Agustus atau September 2023 ini.

Meski begitu, Bahlil belum menyebutkan rincian nilai investasi yang akan masuk. Dia akan memastikan terlebih dahulu kepastian investasi tersebut, karena saat ini masih bersifat komitmen.

"Pada saat mereka masuk konstruksi, baru akan kami umumkan. Karena kami Kementerian Investasi punya satu metodologi yaitu, taken, running, baru kami umumkan. Kalau masih rencana itu tidak akan kita umumkan,” jelasnya.

Bahlil mengatakan, saat ini pemerintah memang sudah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan investasi dan insentif untuk investor.

Baca juga : Ketemu Mazda Dan Fuso Di Jepang, Menperin Bahas Investasi-Elektrifikasi

Sehingga, ia meyakini komitmen yang sudah masuk akan terlaksana. Oleh sebab itu, Bahlil terus mendorong supaya infrastruktur dasar dikebut agar komitmen dari para investor dapat difinalisasi.

"Karena bagaimana cara memobilisasi peralatan mereka kalau infrastruktur dasarnya belum selesai. Jadwalnya kapan, akan direncanakan mulai masuk Agustus-September tahun ini," terangnya.

Selain itu, Bahlil juga menyampaikan, pembangunan IKN akan terus berjalan dengan baik, jika pengganti Presiden Joko Widodo nantinya sejalan dengan program pembangunan IKN.

“Kalau ditanya apakah yakin? Saya yakin 100 persen bisa berjalan, terkecuali yang mengganti pak Jokowi adalah yang tidak sejalan dengan Pak Jokowi. Itu lain cerita lagi,” imbuhnya.

Bahlil membeberkan, IKN akan diisi oleh fasilitas pendidikan, rumah sakit, properti, olahraga, dan lainnya. Untuk pembangunan tol direncanakan terhubung ke IKN pada tahun depan.

Baca juga : Luncurkan 2 Produk Asuransi, Prudential Sasar Manfaat Investasi

Mobilisasi saat ini dilakukan melalui jalan non tol yang sudah ada. Saat ini pemerintah fokus membangun istana negara, kantor kementerian, perumahan pejabat, dan infrastruktur dasar.

"Di sana itu lagi fokus membangun istana, kantor-kantor kementerian, perumahan-perumahan menterinya dan infrastruktur dasar," tandas Bahlil.

Sebagai informasi, pembangunan IKN ditargetkan rampung pada 2045 mendatang. Total biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp 466 triliun.

Perinciannya, dana dari APBN kurang dari 20 persen, yakni Rp 89,4 triliun, untuk pembangunan istana negara, kantor pemerintahan dan juga infrastruktur dasar.

Sementara itu, 80 persen pembangunan IKN akan melalui skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.