Dark/Light Mode

CIMB Niaga Beberkan Strategi Penguatan Fungsi Audit Internal Perbankan

Kamis, 6 Juli 2023 21:19 WIB
Chief Audit Executive CIMB Niaga Antonius Gunadi kedua kiri bersama Head of Audit Enabler CIMB Niaga Elisa Gunawan kedua kanan dan Corporate Communication Head CIMB Niaga Hery Kurniawan kiri saat berbincang bersama media terkait peran audit internal perbankan sekaligus Konferensi Nasional IAIB di Tangerang, Kamis 6/7. (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)
Chief Audit Executive CIMB Niaga Antonius Gunadi kedua kiri bersama Head of Audit Enabler CIMB Niaga Elisa Gunawan kedua kanan dan Corporate Communication Head CIMB Niaga Hery Kurniawan kiri saat berbincang bersama media terkait peran audit internal perbankan sekaligus Konferensi Nasional IAIB di Tangerang, Kamis 6/7. (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) kian memperkuat peran audit internal dengan sejumlah program dan strategi yang dilakukan.

Tantangan industri perbankan ke depan tidaklah mudah. Terutama di era digital dengan berbagai ancaman serangan siber yang mengintai.

Diungkapkan Chief Audit Executive CIMB Niaga Antonius Gunadi, penguatan manajemen risiko dari sisi audit internal perusahaan bukan hanya sebagai strategi menghalau segala tantangan.

Baca juga : Mendagri Minta Daerah Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Hal ini juga sekaligus memenuhi harapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong penguatan audit internal perbankan pasca terjadinya kasus kegagalan bank yang dialami Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS) awal tahun ini.

“Apa yang menimpa SVB lantaran adanya kelemahan audit menjadi pembelajaran (lesson learning), supaya menjadi refleksi dari sisi aturan, regulasi audit, planning hingga identifikasi faktor risiko di bank,” ujarnya saat Exclusive Media Interview CIMB Niaga di Alam Sutera, Tangerang, Kamis (6/7).

Pria yang akrab disapa Anton menegaskan, seorang auditor internal bank memiliki tugas sebagai third line of defense dalam perusahaan.

Baca juga : Malam Ini Persita Vs Barito Putera: Kejar 3 Poin Pertama

Anton menambahkan, fungsi auditor harus memastikan adanya potensi risiko atau tidak. Berjalan dengan benar, independen dan objektif.

“Dalam Peraturan OJK (POJK) dan Bank Indonesia (BI) terutama pasca krisis moneter (krismon), perbankan wajib memberikan internal audit yang independen, agar industri perbankan dapat dipercaya. Bisa saya pastikan, perbankan di Indonesia ini menjadi yang terkuat, karena memang governance-nya sudah diatur. Industri lain, aturannya tak se-rigid dengan regulator di perbankan,” ucapnya.

Semakin berkembangnya industri perbankan, terutama di era digital, juga semakin membuat tantangan yang akan dihadapi auditor internal. Mulai dari kebocoran data, cyber security, scamming, hingga yang terbaru seperti social engineering, semakin membuat peran auditor internal semakin kritikal.

Baca juga : Emba Jeans Bersama Monez Hadirkan Kolaborasi Dengan Sentuhan Inspirasi Modern Pop Art

Menurut Anton, dalam melakukan early warning system, setidaknya ada empat hal yang perlu menjadi pegangan bagi auditor dalam menjalankan perannya di industri perbankan.

Pertama, cyber security, khususnya digital ini membuat kegiatan dan produk bank juga semakin beragam. Hal ini mengharuskan auditor terus meningkatkan kualitasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.