Dark/Light Mode

Pemerintah Genjot Keamanan Dan Privasi Data

RI Sumbang 40 Persen Transaksi Digital ASEAN

Selasa, 11 Juli 2023 06:45 WIB
Deputi IV Kementerian Koor­dinator Bidang Perekonomian M. Rudy Salahuddin. (Foto: ekon.go.id)
Deputi IV Kementerian Koor­dinator Bidang Perekonomian M. Rudy Salahuddin. (Foto: ekon.go.id)

 Sebelumnya 
Berdasarkan Laporan Lanskap Keamanan Siber Indonesia (2022) yang diterbitkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), secara umum terdapat 5 ancaman siber yang dihadapi Indonesia. Yaitu kebocoran data, ransomware, phising, advanced persistent threat dan web defacement.

“Kehadiran Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di­harapkan bisa mengatasi berbagai tantangan ini, dan mendukung keamanan lalu lintas data dalam ekosistem digital,” harapnya.

Baca juga : Biznet Dipercaya Kawan Lama Group Sukseskan Transformasi Digital

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Per­dagangan Jasa Kementerian Perdagangan (Kemendag) Rifan Ardianto menyatakan, keamanan lalu lintas data dalam ekosistem digital sangat penting untuk mendorong perekonomian.

Misalnya saja untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang didorong untuk bisa memanfaatkan akselerasi dalam transformasi digital.

Baca juga : Pertamina Genjot Program Transisi Energi

Rifan mengatakan, potensi pe­manfaatan data memang banyak. Misalnya untuk UMKM. Data bisa memberikan akses pada pasar, mengetahui minat dan preferensi konsumen dan dapat di­manfaatkan untuk menciptakan.

Termasuk menyediakan produk yang dapat disesuaikan, pemetaan konsumen dan pasokan barang juga untuk membantu memahami perilaku konsumen.

Baca juga : Indonesia Inisiasi Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN

“Penggunaan data yang ber­tanggung jawab mendorong kepercayaan dan keamanan. Untuk itu, keamanannya perlu dipastikan,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Koor­dinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengata­kan, Indonesia masih memiliki potensi untuk terus mengem­bangkan ekonomi digital yang nilainya dapat mencapai 360 miliar dolar AS pada 2030.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.