Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Kinerja Semester I-2023 Kinclong
Top, BNI Kantongi Laba Rp 10,3 Triliun
Rabu, 26 Juli 2023 07:20 WIB
Sebelumnya
Kinerja fungsi intermediasi yang optimal, kualitas aset yang terus membaik, pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat serta permodalan yang kuat, adalah pondasi utama BNIuntuk terus melakukan ekspansi bisnis. Sekaligus tetap memperkuat daya tahan terhadap risiko yang dihadapi.
“Kami bersyukur semester pertama dilampaui dengan baik. Tentunya ada ruang untuk tumbuh lebih baik lagi dan akan kami akselerasi di semester kedua,” katanya.
Baca juga : Semester I, Investasi Industri Manufaktur Tembus Rp 270,3 Triliun
Royke melanjutkan, perseroan juga fokus dalam penguatan likuiditas, guna menopang akselerasi penyaluran kredit pada semester berikutnya. BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit, sekaligus mengakuisisi debitur sehat.
BNI yakin akselerasi pada semester kedua ini akan lebih baik. Sebab, imbuhnya, transformasi perusahaan sudah mulai memberikan output dan dampak positif pada kinerja yang lebih baik.
Baca juga : Semester I 2023, Kejagung Tangani Perkara Dengan Kerugian Negara Rp 152 Triliun
“Khususnya dalam hal portofolio, likuiditas, hingga profitabilitas,” katanya.
Royke mengungkapkan, laba bersih BNI semester ini mampu tumbuh 17 persen year on year (yoy) mencapai Rp 10,3 triliun. Pencapaian ini diperoleh dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent demi menghasilkan pendapatan jangka panjang yang optimal.
Baca juga : Siang Ini, 5 Wakil Indonesia Siap Menembus 16 Besar
Portofolio kredit BNI pada semester I-2023 mencapai Rp 650,8 triliun, yang ditopang oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17 persen yoy dan segmen konsumer yang tumbuh 12 persen yoy.
Kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio Non Performing Loan (NPL) turun 71 basis points (bps) menjadi 2,5 persen. Rasio pencadangan kredit bermasalah (NPL Coverage ratio) tetap dijaga di level yang aman, yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya