Dark/Light Mode

Banyak Industri Sudah Pake Bahan Bakar Alternatif

Semen Indonesia Komit Tekan Emisi Gas Buang

Selasa, 22 Agustus 2023 07:25 WIB
Direktur Operasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Reni Wulandari. (ANTARA/HO-PTSG)
Direktur Operasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Reni Wulandari. (ANTARA/HO-PTSG)

 Sebelumnya 
Apalagi ketika memasuki masa endemi dari Covid-19, di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai pulih dan kembali berjalan normal.

Dan ketika kegiatan ekonomi pulih, imbuh dia, maka semuanya beroperasional secara nor­mal. Pegawai pun kembali bekerja ke kantor.

“Tentunya kendaraan yang melintas itu menghasilkan emisi. Apalagi mayoritas kendaraan masih berbahan bakar fosil,” terangnya.

Baca juga : Ganjar Diberi Gelar Gubernur Punakawan Berkat Kreativitas Dan Inovasi Bangun Jateng

Karena itu, Pemerintah harus sigap mengatasi permasalahan polusi yang terjadi saat ini, baik untuk jangka pan­jang maupun jangka pendek.“Mengurangi jumlah atau operasional PLTU, tentu itu butuh waktu lama. Begitu juga, kalau meminta masyarakat beralih ke kendaraan listrik, masih butuh setidaknya 10 tahun,” katanya.

Solusi jangka pendeknya, ia menyarankan, Pemerintah Daerah (Pemda) menambah jumlah trans­portasi massal berbasis listrik.

“Pemda bisa melakukan pengadaan bis-bis listrik. Dan masyarakat didorong menggunakan transportasi publik,” katanya.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Melesat Pasca Pandemi

Dalam waktu dekat, transpor­tasi massal seperti LRT, Kereta Cepat juga akan dioperasikan.

Lalu, aturan Ganjil Genap juga sebaiknya diterapkan se­lama 24 jam. Dengan begitu, langkah-langkah tersebut diharapkan mampu mengurangi jumlah kendaraan yang melintas atau menuju ke Ibu Kota.

“Namun sebaiknya, Pemerin­tah Pusat yang ambil kebijakan. Karena biasanya Pejabat (Pj.) Gubernur tidak bisa ambil kepu­tusan untuk kebijakan-kebijakan strategis,” katanya.

Baca juga : Sultra Punya Perpustakaan Bertaraf Internasional, Ini Pesan Perpusnas

Terpisah, Direktur Operasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Reni Wulandari me­negaskan, emisi karbon yang dihasilkan dari pabriknya masih sesuai dengan batas aturan yang ditetapkan Kementerian LHK.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.