Dark/Light Mode

TPST Bantargebang Bakal Produksi RDF

Sampah Diolah Menjadi Bahan Bakar Alternatif

Minggu, 2 Juli 2023 07:30 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kus­wanto dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Facebook Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kus­wanto dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Facebook Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, direncanakan bakal memproduksi 750 ton Refuse Derived Fuel (RDF) per hari. Bahan bakar alternatif pengganti batu bara ini dihasilkan dari mengolah 1.000 ton sampah yang dibuang warga Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kus­wanto menjelaskan, proses produksi sampah di RDF Plant ini terdiri atas tahap penyaringan (screening), pemilahan (separating), pencacahan (shredding) dan pengeringan (drying). Kuali­tas RDF yang dihasilkan akan memenuhi spesifikasi teknis untuk industri semen.

“Hasilnya bisa digunakan pihak lain. Seperti Indocement. Dengan menggunakan hasil RDF, juga bisa membantu mengurangi emisi,” jelas Asep di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/6).

Baca juga : Akusara Production Ikut Bangkitkan Ekonomi Kreatif

Asep mengaku, tidak ada nilai kontrak yang disepakati, melain­kan nilai pengiriman dari hasil pengolahan sampah. Pihaknya mengirim RDF ke PT Indocement sebanyak 625 ton per hari dan ke PT Solusi Bangun Indone­sia (SBI) sebanyak 75 ton per hari.

“Ini dibeli oleh Indocement dan SBI dengan minimal harga 24 dolar AS (sekitar Rp 360 ribu) per ton. Jadi, kami akan memperoleh pendapatan dari penjualan RDF, sampah pun akan berkurang,” jelas Asep.

Menurutnya, RDF cocok diterapkan di Bantargebang dan Ja­karta, mengingat kondisi wilayah yang bersuhu panas, sehingga mendukung proses pengeringan secara alami dalam pengolahan sampah. Selain itu, dalam prosesnya, RDF masih membutuh­kan tenaga manusia, sehingga dapat menyerap tenaga kerja di bidang lingkungan hidup.

Baca juga : Sembuh, Kadek Agung Bakal Jadi Senjata Andalan Bali United

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen menanggulangi permasalahan sampah.

Menurut Heru, investasi pada pengolahan RDF Plant ini men­jadi salah satu upaya mengu­rangi tonase sampah di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut dia, tidak mengeluarkan biaya, selain investasi peralatan dan upah tenaga kerja. Dengan adanya income dari hasil penjualan RDF, bisa untuk menambah investasi lagi serta menambah atau merawat lokasi RDF.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pemasaran Produk Halal UMKM Ke Pasar Internasional

“Tujuan akhirnya juga terca­pai, yakni mengurangi beban sampah di Bantargebang dan Jakarta,” ucapnya.

Heru bilang, pembangunan RDF Plant ini solusi permasalahan sampah di TPST Bantarge­bang. Setiap harinya, sebanyak 7.500 ton per hari sampah dari wilayah Jakarta diangkut ke TPST Bantargebang, sehingga TPST Bantargebang hampir men­capai kapasitas maksimalnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.