Dark/Light Mode

Bertemu Presiden Taehwa Enterprise

Bamsoet Jajaki Kerja Sama Produksi Dinamo Motor Listrik di Indonesia

Rabu, 20 September 2023 13:03 WIB
Ketua MPR/Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kedua kiri) bertemu Presiden Taehwa Enterprise Co Ltd Nak Kil, Sung, di Korea Selatan, Rabu (20/9). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR/Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kedua kiri) bertemu Presiden Taehwa Enterprise Co Ltd Nak Kil, Sung, di Korea Selatan, Rabu (20/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) bertemu Presiden Taehwa Enterprise Co Ltd Nak Kil, Sung, di Korea Selatan, Rabu (20/9). Taehwa Enterprise merupakan perusahaan besar Korea Selatan yang berdiri sejak 1982, memproduksi dinamo motor elektrik, dinamo motor industri, automobile motor dan komponennya, sebagai bagian penting mesin industri.

Jumlah pekerja Taehwa Enterprise kini sudah mencapai 7 ribu orang. Taehwa Enterprise telah bekerja sama dengan 24 perusahaan di luar negeri antara lain China, Polandia, Thailand, Meksiko, Vietnam, India, termasuk Indonesia. Serta memiliki 3 pusat pengembangan Research and Development di Korea.

Dalam pertemuan tersebut, Bamsoet menjajaki berbagai prospek kerja sama yang bisa dilakukan. Sebagai tindak lanjut, pada akhir tahun ini, pihak Taehwa Enterprise Co Ltd akan berkunjung ke Indonesia untuk menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan Indonesia.

Baca juga : Bamsoet Kembali Tegaskan Pentingnya Pintu Darurat dalam Konstitusi Indonesia

“Termasuk menjajaki kerja sama dengan Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA), agar lulusan UNPERBA bisa berkarier di Taehwa Enterprise Co Ltd, sebagai bagian dari upaya peningkatan kerjasama pendidikan antara Indonesia dengan Korea. Khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi," ujar Bamsoet, usai bertemu itu.

Turut hadir jajaran Taehwa Enterprise Co Ltd antara lain CEO-Vice Chairman Yong Hyun, Cho dan Vice President Kwang Ho, Kim. Sementara Bamsoet didampingi oleh Anggota Komisi X DPR Robert Kardinal, Ketua Komite II DPD Yorrys Raweyai, Sekretaris Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia Junaidi Elvis, Rektor UNPERBA Eming Sudiana, Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen, serta Counselor Politik KBRI Seoul Sigit Aris Prasetyo.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, UNPERBA memiliki berbagai program studi yang siap melahirkan tenaga kerja profesional sesuai kebutuhan industri. Antara lain, S-1 Informatika, S-1 Akuntansi, S-1 Manajemen, serta S-1 Teknik Mesin. Salah satu fokus Program Studi S-1 Teknik Mesin UNPERBA yakni melahirkan teknisi andal yang bisa berkontribusi bagi Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik.

Baca juga : Terima Dubes Saudi, Kiai Maruf Bahas Kerja Sama Sektor Pendidikan

"Sebagai catatan, pekerja Indonesia di Korea saat ini mencapai sekitar 40 ribu yang tersebar di berbagai sektor seperti manufaktur dan perikanan. KBRI Seoul juga terus berusaha meningkatkan jumlah pekerja Indonesia di Korea. Termasuk mendorong pelajar dan lulusan mahasiswa Indonesia di Korea untuk dapat magang atau bekerja di berbagai perusahaan Korea melalui program talent poll," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menjelaskan, peluang kerja sama Taehwa Enterprise Co Ltd dengan perusahaan Indonesia untuk memproduksi motor listrik di Indonesia maupun komponen pendukungnya juga sangat terbuka lebar. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia melaporkan per Februari 2023, sudah ada 52 unit pabrikan dengan 282 model motor listrik yang siap diproduksi.

Hingga Februari 2023, setidaknya sudah ada 30.837 unit sepeda motor listrik yang beroperasi di jalan raya Indonesia. Potensi pemasarannya masih sangat besar, mengingat hingga akhir 2022, jumlah sepeda motor berbahan bakar minyak yang beroperasi di Indonesia sudah mencapai 125 juta unit.

Baca juga : Bertemu Delegasi Jepang, Menteri Basuki Genjot Pembangunan IKN

"Langkah mengajak berbagai perusahaan internasional untuk berinvestasi di Indonesia dalam memproduksi kendaraan listrik juga sebagai dukungan merealisasikan target Presiden Joko Widodo yang mencanangkan pada tahun 2030 nanti, Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri 2,45 juta unit motor listrik. Sekaligus dukungan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang menargetkan jumlah motor listrik di Indonesia pada tahun 2025 bisa menembus 2 juta unit, dan pada tahun 2030 mencapai 13 juta unit," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.