Dark/Light Mode

Mau Diborong KAI

PT INKA Punya Peluang Poles Kualitas Kereta

Selasa, 26 September 2023 07:20 WIB
Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno. (Foto: Antara)
Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Di kesempatan terpisah, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI John Robertho memaparkan, pihaknya akan melakukan pe­nambahan KRL melalui pembe­lian 24 rangkaian kereta (train­set) baru dari INKA. Dan lewat impor hanya 3 rangkaian kereta baru asal Jepang pada 2024.

Pihaknya juga akan melaku­kan retrofit atau peremajaan sejumlah kereta kepada INKA.

Baca juga : Bamsoet Dorong RI-Korsel Jajaki Kerja Sama Pengembangan Energi Nuklir dan Energi Air

Menurut John, hal ini perlu di­lakukan, seiring dengan proyeksi pertumbuhan jumlah penumpang KRL Jabodetabek (Jakarta, Bo­gor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang terus meningkat.

Hingga akhir 2023, kata dia, anak usaha KAI yaitu PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Com­muter) akan mengangkut seban­yak 274 juta penumpang. Dengan rata-rata okupansi pada jam sibuk mencapai 129 persen dan 71 persen pada waktu normal.

Baca juga : Pemuda Di Ciamis Dukung Ganjar Muda Padjajaran Tingkatkan Kualitas Pertanian

“Jumlah penumpang pada 2024 diprediksi menembus 345 juta orang, dengan rata-rata oku­pansi penumpang pada jam sibuk melonjak hingga 163 persen dan 89 persen pada jam normal,” jelas John dalam Rapat Dengar Penda­pat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Rabu (20/9).

Bahkan, tren pertumbuhan penumpang masih akan terus berlanjut hingga puncaknya di 2027, dengan proyeksi 410 juta penumpang.

Baca juga : Wakil Kepala BRIN Pimpin Pengukuhan 4 Profesor Riset

Karena itu, pihaknya membu­tuhkan tambahan sarana untuk memenuhi pelayanan KRL Jabo­detabek agar okupansi penumpang saat jam sibuk tidak terlalu padat.

Ia pun membeberkan, berdasar­kan proposal harga yang diberikan JR East (perusahaan kereta api Jepang) pada 30 Juni 2023, satu kereta atau gerbong KRL baru dibanderol seharga Rp 18,8 miliar, dengan asumsi kurs 1 yen adalah Rp 104,44. Sehingga satu trainset yang terdiri atas 12 kereta atau gerbong akan dipatok seharga Rp 225,6 miliar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.