Dark/Light Mode

Ini Kinerja Medco Energi Di Semester Pertama 2023

Selasa, 3 Oktober 2023 11:15 WIB
Ini Kinerja Medco Energi Di Semester Pertama 2023

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MedcoEnergi) mencatat kinerja sangat kuat pada semester pertama tahun 2023. Ini terlihat dari kinerja keuangan yang telah diaudit, dengan capaian laba bersih sebesar 119 juta dolar AS.

CEO MedcoEnergi Roberto Lorato, mengatakan kinerja semester pertama 2023 ini ditopang oleh peningkatan volume gas dan mulai beroperasinya lapangan gas Bronang di Natuna.

Pulihnya harga minyak juga ikut mendukung kenaikan kinerja.

“Harga minyak turun sebesar 30 persen tahun-ke-tahun, namun telah kembali pulih,” ungkap Roberto dalam siaran pers yang diterima, Selasa (3/10).

Baca juga : Hemat Energi, Bandara Banyuwangi Sabet Subroto Award 2023

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit, MedcoEnergi mencetak laba bersih 119 juta dolar AS dan EBITDA 634 juta dolar AS.

Ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2022 karena kontribusi yang lebih rendah dari AMMN dan realisasi harga minyak & gas yang lebih rendah, namun diimbangi oleh volume minyak & gas yang lebih tinggi.

Porsi laba bersih MedcoEnergi dari AMMN sebesar 27 juta dolar AS, turun 103 juta dolar AS dibandingkan semester pertama 2022.

Hal ini akibat penundaan penjualan tembaga dan emas selama empat bulan dikarenakan perolehan izin ekspor yang tertunda.

Baca juga : Yes, Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gratis Sampai Pertengahan Oktober 2023

AMMN terus beroperasi selama menunggu perizinan dan memulai kembali ekspor pada bulan Juli. Kinerja MedcoEnergi tersebut juga dipicu oleh keberhasilan IPO AMMN pada Juli 2023 lalu.

Setelah IPO, kapitalisasi pasar AMMN jadi sekitar 26 miliar dolar AS, dengan kepemilikan MedcoEnergi ~ 21 persen saham.

“AMN percepatan ekspor untuk mengejar penundaan di semester pertama. Pembangunan smelter berjalan sesuai jadwal dengan target penyelesaian di atas 70 persen di Desember 2023,” ujar Roberto.

Produksi Minyak & Gas mencapai 162 mboepd, naik 6 persen dibandingkan semester pertama 2022. Namun, harga rata-rata Minyak dan Gas mengalami penurunan menjadi 75,2 per dolar AS barel dan 7,2 dolar AS per mmbtu.

Baca juga : Indonesia Energy Research Center Ingatkan Pentingnya UU EBET

Sementara biaya produksi sebesar 7,4 dolar AS per barel.

“Belanja modal minyak & gas sebesar 99 juta dolar AS terutama untuk pengembangan Natuna dan Corridor. Platform Natuna Bronang mulai dioperasikan menggunakan fasilitas efisien energi serta panel surya,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.