Dark/Light Mode

Laporan Dari Jepang

Dari Produksi Mesin Tekstil, Toyota Sukses Jadi Raksasa Otomotif Jepang

Kamis, 26 Oktober 2023 21:00 WIB
Foto pabrik pertama Toyota. (Foto: Adit/Rakyat Merdeka)
Foto pabrik pertama Toyota. (Foto: Adit/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jepang terkenal dengan industri otomotifnya. Salah satu produsennya yang terkenal adalah Toyota. Mungkin masih ada yang belum tahu, jika awalnya Toyota bernama Toyoda dan memproduksi mesin tekstil.

Sejarah Toyota tersebut bisa dilihat di Toyota Commemorative Museum of Industri and Technology. Museum yang dibangun pada 1994 ini berada di Noritake Shinmachi, Nagoya, Jepang.

Museum ini buka dari pukul 9.30 pagi dan tutup pukul 5.00 sore. Tiketnya untuk orang dewasa dibanderol 500 yen atau Rp 50.000, pengunjung usia 65 tahun ke atas 300 yen atau Rp 30.000, SMP dan SMA 300 yen atau Rp 30.000 ribu. Sedangkan untuk anak sekolah dasar 200 yen atau Rp 20.000.

Rakyat Merdeka mengunjungi langsung tempat ini Rabu (25/10/2023). Rakyat Merdeka diundang ke Jepang oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mengikuti acara Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum di Nagoya. 

Dari luar, museum ini sudah sangat menarik. Tampilannya klasik. Temboknya dibiarkan hanya bata merah. Terlihat klasik.

Memasuki museum, kami langsung disambut mesin tekstil yang besar. Di belakangnya juga terdapat miniatur pabrik Toyota. Memasuki ruangan selanjutnya terdapat foto-foto gedung pertama pabrik Toyota.

Baca juga : Sidang Gratifikasi Rijatono Lakka, Lukas Enembe Jadi Saksi Secara Online

Di ruangan selanjutnya pengunjung akan memasuki Testile Machinery Pavilion. Di ruangan ini, pengunjung akan disuguhi dengan jajaran alat tenun tektil buatan Toyoda yang kini bernama Toyota. Mulai dari yang tradisional sampai yang modern.

Di ruangan ini terdapat Yarn Spinning, Toyoda Power Loom, Garabo Spinning Machine, Toyoda Hand Loom, Modern Spinning Machinery, Type G Automatic Loom dan Moderm Loom. Semua mesin tersebut masih bisa menyala. 

Masib di ruangan ini, terdapat ruangan yang menceritakan secara Sakichi Toyoda. Mulai dari kelahirannya, masa kecilnya sampai bisa membuat mobil Toyota. Semuanya dilengkapi dengan foto-fotonya. 

Di sebelah ruangan Sakichi Toyoda, terdapat ruang Metal Working Technologies. Di sini, pengunjung bisa melihat proses pembuatan mesin lama Toyota. Kemudian juga terdapat sejarah pertama kali pembuatan bodi mobil pertama Toyota yang masih menggunakan alat tangan dan alat tradisonal. Semua bagian-bagian mobilnya bisa dilihat dengan jelas.

Naik ke lantai 2, ada Automobile Pavilion terdapat mesin Toyota lama dan baru. Dipajang juga truk buatan Toyota lama. Di sini juga dipajang Toyota ESV dan Toyota Prius hybrid pertama. 

Turun lagi ke bawah, pengunjung disuguhi mobil lama produksi Toyota yang terkenal seperti Corolla, Corona, Crown, Corolla Sprinter, Celica. Di sini, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan mobil dari tradisional sampai sudah pakai robot.

Baca juga : Sulteng Jadi Penyangga IKN

Sejarah Toyota

Dikutip dari Gaikindo, Perusahaan yang bermarkas di Tokyo ini didirikan pada 28 Agustus 1937. Pendirinya adalah Kiichiro Toyoda, anak tertua dari Sakichi Toyoda sang pencetus industri Toyota yang semula membuat mesin jahit pada awal 1900-an.

Bagi orang Jepang, barangkali nama Sakichi Toyoda layak disejajarkan dengan Thomas Alva Edison. Ia tak hanya mampu mencerahkan industri Jepang, namun juga mempermudah kerja buruh-buruh tenun dengan mesin otomatis yang menambah kapasitas serta efisiensi produksi tekstil kala itu.

Etos kerja terampil dan tak mudah menyerah secara langsung ditularkan kepada Kiichiro Toyoda, yang sejak kecil sudah terbiasa melihat ayahnya bekerja di pabrik. Usai lulus dari universitas, ia pun bergabung dengan perusahaan milik keluarga, Toyoda Automatic Loom Works Ltd yang kemudian menjadi Toyota Industries Corporation.

Sebelum Sakichi Toyoda wafat, ia berpesan pada anaknya untuk melanjutkan bisnis tersebut. Walau begitu, Kiichiro Toyoda rupanya lebih menyukai industri otomotif, yang ketika itu dianggap sebagai keputusan penuh risiko. Sebab belum banyak perusahaan Jepang yang terjun dalam bidang tersebut.

Rencana Kiichiro Toyoda yang bakal memproduksi kendaraan di dalam negeri ternyata langsung mendapat dukungan dari pemerintah Jepang. Maka pada 1929 ia pergi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari serta mengambil inspirasi untuk mengembangkan industri otomotif. Berkali-kali, ia keluar masuk pabrik di Detroit dan mempelajari tiap sudut mobil-mobil Chevrolet maupun Ford, sebelum membuat sendiri mobil yang telah lama ia idamkan.

Baca juga : Top, Menteri Hadi Beresin Konflik Agraria Sejak Jaman Jepang

Sepulangnya dari mancanegara, sebuah mobil bernama Model A1 akhirnya tercipta pada 1935. Menariknya, mobil ini bisa bertukar komponen dengan sedan-sedan Amerika, yang pada saat itu memang mendominasi ruas-ruas jalanan Jepang.

Tak lama berselang, Kiichiro Toyoda pun mulai mendirikan Toyota Motor Company, sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works. 

Nama Toyota sengaja dipilih karena dianggap punya keberuntungan lebih baik dan lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang. Selama Perang Dunia II, Toyota dilibatkan dalam memproduksi kendaraan militer yang lahir dari pabrik di Pulau Honshu. Truk-truk tahan banting ini bahkan menjadi cikal bakal Toyota Land Cruiser yang sukses terjual di AS dan seluruh dunia di kemudian hari.

Setelah kematian Kiichiro Toyoda tahun 1952, perusahaan makin gencar memproduksi mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara di dunia. Laman Britannica mencatat, pada 1966 Toyota mulai mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar Hino, Nippon Denso, juga Daihatsu Motor Company.

Toyota pun terkenal sebagai merek kendaraan berbiaya rendah, hemat bahan bakar, serta andal. Seperti yang ditunjukkan pada Corolla, sedan paling laris di dunia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.