Dark/Light Mode

Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,94 Persen, Ini Kata Pengamat

Senin, 6 November 2023 15:30 WIB
Kegiatan ekspor-impor. (Foto: Ist)
Kegiatan ekspor-impor. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tercatat mencapai 4,94 persen (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023, yaitu 5,17 persen.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar mengatakan, pada kuartal III-2023, perekonomian Indonesia secara kuartalan tercatat tumbuh 1,69 persen persen. Namun, secara tahunan, Indonesia tidak mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang telah terjadi selama 8 kuartal berturut-turut. 

"Hal ini terjadi di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global, terjadinya perubahan iklim serta menurunnya ekspor komoditas unggulan,” imbuhnya.

Baca juga : Mandiri Media Cup 2023 Piala Menpora Sukses, Ini Para Pemenangnya

Secara tahunan, kata dia, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia turun ke level di bawah 5 persen. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi masih stabil. 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 secara memang rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Dia menilai, hal tersebut sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi kuartal III selalu lebih rendah dari kuartal II.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan, menurunnya pertumbuhan ekonomi  karena terdampak faktor eksternal dan domestik.

Baca juga : Laba BRI Melesat Tembus Rp 44,21 Triliun di Kuartal III-2023

Saya tidak kaget ini turun karena dari faktor eksternal maupun domestik," kata Esther di Jakarta, Senin (6/11/2023)

Esther menuturkan faktor eksternal berupa ketegangan geopolitik yakni perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung sehingga mengakibatkan terganggunya suplai gandum dan energi gas, disertai kenaikan harga barang tersebut.

Di sisi lain, fenomena El Nino yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Produksi bahan pangan di Indonesia, Thailand, Vietnam, India dan beberapa negara lain juga terdampak El Nino.

Baca juga : Ekonomi Berkelanjutan Jadi Pionir Ketahanan Pangan Nasional

Alhasil, sejumlah negara menghentikan ekspor bahan pangan mereka karena khawatir kekurangan komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal itu berpotensi menyebabkan kelangkaan bahan pangan di pasar global. Jika suplai terbatas, maka harga komoditas bisa melonjak naik.

Sementara itu, dari faktor domestik, Esther menuturkan secara fundamental, ekonomi dalam negeri bersifat tidak berkelanjutan karena pertumbuhan ekonomi lebih dominan digerakkan oleh konsumsi rumah tangga, sementara investasi dan ekspor belum berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.