Dark/Light Mode

Industri Logam Dasar Naik 10,86 Persen di Triwulan III 2023

Sabtu, 11 November 2023 20:38 WIB
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Kemenperin Taufiek Bawazier saat berbicara pada The Indonesian Iron Steel Industry Association  (IISIA) Business Forum, pada Jumat (10/11/2023)
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Kemenperin Taufiek Bawazier saat berbicara pada The Indonesian Iron Steel Industry Association (IISIA) Business Forum, pada Jumat (10/11/2023)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri logam dasar sebagai penopang utama sektor industri, mencatat pencapaian luar biasa dengan pertumbuhan sebesar 10,86 persen pada triwulan III 2023.

Seiring perkembangan positif dalam tiga tahun terakhir, industri ini menunjukkan prestasi gemilang dengan pertumbuhan dalam angka dua digit.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier saat berbicara pada The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business & Forum, pada Jumat (10/11/2023).

Forum ini dilaksanakan di BSD Tangerang Selatan ini berlangsung pada 9-11 November 2023.

Baca juga : Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,08 Persen di Kuartal III-2023, Tertinggi di Sumatera

IBF 2023 merupakan wadah untuk pertukaran informasi dan business matching bagi seluruh pemangku kepentingan industri baja nasional, yang diharapkan mampu memperkuat upaya pembangunan kemandirian industri nasional.

Taufiek mengatakan, di puncak pandemi Covid-19 pada 2020, industri logam dasar justru tetap tumbuh sebesar 5,87 persen.

"Pada tahun 2021, saat masa pemulihan dari dampak Covid-19, pertumbuhannya melonjak menjadi 15,79 persen, dan di 2022, industri ini masih mencatat pertumbuhan sebesar 14,80 persen," ujar Taufiek dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Taufiek mengungkapkan, pertumbuhan yang signifikan juga tercermin dalam produksi crude steel Indonesia, yang mencapai 15,6 juta ton pada tahun 2022.

Baca juga : Kemenperin: Industri Logam Dasar Dan Baja Dongkrak Perekonomian Nasional

Hal ini, kata dia, menandakan langkah besar dalam memajukan industri baja nasional.

Capaian ini juga memperkuat posisi Indonesia di tingkat global, naik 13 peringkat dari peringkat ke-28 menjadi peringkat ke-15 dalam produksi baja dunia.

Ia menegaskan, sejalan dengan pertumbuhan yang pesat di industri itu, diperlukan juga evaluasi utilisasi sektor industri logam dan baja yang diperkirakan berada di kisaran 70-80 persen.

Mengingat perkembangan sektor industri baja belakangan ini, menurutnya assessment untuk utilisasi perlu dilakukan kembali guna memperoleh informasi yang lebih akurat terkait kemampuan industri baja nasional.

Baca juga : Bangun Ekosistem Digital, Peruri Sabet Penghargaan IDES 2023

"Hal ini akan memberikan gambaran lebih komprehensif terkait kontribusi sektor ini dalam perekonomian nasional," tutur Taufiek.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada tahun 2007 produksi Crude Steel Indonesia mencapai 5,2 juta ton dan berada di peringkat 28 dunia. Namun di 2022 naik tiga kali lipat menjadi 15,6  juta ton dan masuk peringkat 15 dunia.

"Pada tahun 2022 produksi crude steel Indonesia naik 4,96 persen jika dibanding tahun 2021," ujarTaufiek.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.