Dark/Light Mode

Menuju Capaian Target Produksi Gas - 12 BSCFD

HCML Dukung SKK Migas Capai Target 2030

Senin, 27 November 2023 17:41 WIB
Lapangan MDA-MBH Husky-CNOOC Madura Limited [HCML] di Selat Madura, Jawa Timur. [DOK. HCML]
Lapangan MDA-MBH Husky-CNOOC Madura Limited [HCML] di Selat Madura, Jawa Timur. [DOK. HCML]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontraktor Kontrak Kerja Sama Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) menerima kunjungan SKK Migas bersama Media Nasional ke Gas Metering Station (GMS) HCML yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur pada Senin (27/11)/2023).

VP Operations HCML, Perkasa Sinagabariang mengatakan, dalam kunjungan tersebut, 100 persen gas yang di produksikan HCML digunakan untuk mendukung kebutuhan pupuk, listrik dan industri domestik. Ini sejalan dengan kebijakan SKK Migas dalam mengutamakan kebutuhan energi dalam negeri.

Pihaknya berharap, ujar Perkasa, melalui tiga lapangan saat ini, dapat mendorong pertumbuhan berbagai industri di Jawa Timur menyerap potensi suplai gas HCML. “Seperti kita ketahui, dalam beberapa waktu mendatang akan ada beberapa pengembangan industri di Jawa Timur,” ujarnya, dalam kegiatan kunjungan SKK Migas dan Media Nasional ke lapangan GMS.

Baca juga : Manfaatkan Energi Geothermal, PT Hitay Dukung Indonesia Ciptakan Planet Hijau

HCML yang menjadi operator dari Wilayah Kerja (WK) Madura Strait, terus berkomitmen tetap menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur, khususnya dan Indonesia ke depannya.

Sebagai informasi, produksi puncak sales gas HCML saat ini sebesar 250 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari). Angka ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30 persen dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,” lanjut Perkasa.

Baca juga : Plt Mentan Gandeng Perpadi Kejar Target Produksi Beras 35 Juta Ton 2024

HCML saat ini memiliki tiga lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC. Produksi Lapangan BD didukung tiga fasilitas utama, yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore Wellhead Platform/WHP), Gas Metering Station (GMS) yang terletak di Kota Pasuruan, dan fasilitas Produksi Terapung, Penyimpanan, dan Pembongkaran (Floating Production, Storage, and Offloading/FPSO).

Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga condensate, sehingga membutuhkan pengolahan cukup kompleks. Sementara FPSO Karapan Armada Sterling III adalah satu-satunya anjungan terapung di Indonesia yang memiliki fasilitas Sulphur Recovery Unit.

Dari FPSO, sales gas yang sudah memenuhi spesifikasi akan dialirkan ke GMS, melalui pipa gas bawah laut sepanjang kurang lebih 53 km. Total kapasitas produksi lapangan ini sekitar 120 MMSCFD dan 8.000 BCPD (barel kondensat per hari). Berdasarkan data per 31 Oktober 2023, saat ini lapangan BD mengirimkan sales gas sebesar 110 MMSCFD dengan 6,000 barel kondensat per hari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.