Dark/Light Mode

Di Pertemuan Tahunan BI, Jokowi Optimis Ekonomi RI Tetap Tumbuh Tahun Depan

Rabu, 29 November 2023 22:51 WIB
Presiden Jokowi pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tekanan global masih menghantui perekonomian global termasuk di Indonesia pada tahun depan. Meski begitu, Presiden Jokowi optimis ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh pada tahun depan.

“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Banyak fenomena isu domestik negara-negara yang berdampak global. Kondisi Amerika Serikat (AS), inflasi dunia dan suku bunga tinggi, pelambatan ekonomi, peningkatan tensi geopolitik semua dadakan. Perang Rusia Ukraina nggak ada hujan nggak ada angin tiba-tiba perang. Gaza tidak ada hujan tidak ada angin tiba-tiba perang,” kata Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) bertajuk Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional di Jakarta, Rabu malam (29/11/2023).

Menurut Jokowi, dampak perang bukan saja dialami negara yang berkonflik, negara yang tidak ikutan konflik jadi kena imbasnya. Kalau sudah perang, gangguannya bisa kemana-mana. Mulai dari rantai pasok global pangan terganggu, energi terganggu, bahkan menimbulkan perubahan iklim.

“Dulu kita berbicara perubahan iklim tapi belum kelihatan. Tetapi sekarang, sudah  sangat dirasakan di mana-mana. Pemanasan global yang terjadi mengakibatkan produksi pangan sedikit menurun,” ujarnya.

Saat ini saja, sebanyak 22 negara sudah membatasi ekspor pangan. Dulu yang nama impor beras sebut Jokowi, semua negara menawarkan. Sekarang, 22 negara stop ekspor dan membatasi ekspor pangannya.

Baca juga : Tumbuh 4,94 Persen, BI: Ekonomi RI Tetap Kuat

Meski begitu, Jokowi tetap mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur karena Indonesia masih tetap tumbuh dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen. “Malaysia hanya tumbuh 3,3 persen, AS tumbuh 2,9 persen, Korea Selatan hanya 1,4 persen, bahkan Uni Eropa cuma 0,1 persen. Inilah yang patut kita syukuri,” imbaunya.

Jokowi bilang, Indonesia harus optimistis, tetapi tetap waspada dan hati-hati terhadap perubahan yang super cepat. Utamaya terhadap disrupsi ekonomi.

“Harus pruden melangkah, tapi jangan terlalu hati-hati. Kredit jangan terlalu hati-hati. Kredit harus berputar di sektor riil. Tetapi antisipasi terhadap skenario ke depan, cepat respon perubahan ke depan,” ujar Jokowi.

Inflasi juga harus tetap dijaga. Ia juga mengimbau untuk memperkuat KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Tujuannya untuk menjaga stabilitas ekonomi.

“Dulu KSSK bertemu mungkin sebulan sekali, tetapi sekarang perlu ketemu seminggu atau dua minggu sekali ketemu untuk ngopi bareng. Nggak perlu serius tapi tetap bertukar angka, hitung-hitungan, karena memang kondisinya harus direspin dengan cepat,” kata Jokowi.

Baca juga : Akhir Tahun 2023, BNI Optimistis Kredit Tumbuh 7-9 Persen

Pertumbuhan ekonomi juga butuh booster agar terus naik. Pemerintah Indonesia memiliki strategi besar baik dari hilirisasi industri dan ekonomi hijau, yang menjadi sebuah penggerak ekonomi nasional dalam membuka lapangan kerja dan menambah nilai tambah dan menopang ekonomi berkelanjutan.

Ia pun berterima kasih terhadap sinergi yang dilakukan BI, OJK, LPS, Pemda, maupun swasta, sehingga proses pemulihan ekonomi Indonesia dapat berjalan dengan baik, dan stabilitas ekonomi di posisi yang tetap stabil.

Jokowi juga mengatakan, tahun depan Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi terbesar. Masyarakat diminta tak perlu khawatir. Indonesia, katanya, sudah berpengalaman dengan mengadakan pemilu lima tahun sekali.

“Perbedaan pilihan wajar saja, kadang hangat kadang dingin, jadi biasa saja. Karena Indonesia bangsa yang cinta damai, senang harmonis. Marilah kita bersatu untuk Indonesia maju,” pungkasnya.

Dalam sambutannya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dunia masih terus bergejolak. Perang Rusia Ukraina,  perang dagang AS dan China, ditambah konflik Israel-Palestina menjadi fragmentasi geopolitik yang turut berdampak pada fragmentasi geo ekonomi. Akibatnya prospek ekonomi global akan meredup pada 2024 dan mulai bersinar kembali pada 2025.

Baca juga : Ini Permintaan Anies Ke Jokowi Saat Makan Siang Di Istana

Alhamdulillah ekonomi nasional berdaya tahan. Dari pandemi Covid. Dari gejolak global. Kuncinya hanya satu, sinergi. Karena masalah berat dan kompleks tidak mungkin dapat dihadapi sendiri, perlu kerja sama dan koordinasi. The power of we. Bersatu kita kuat dan terus bangkit,” ucapnya.

Perry menyebutkan, ketidakpastian masih tinggi dengan lima karakteristik. Pertama, slower and divergence growth. Pertumbuhan global akan menurun ke angka 2,8 persen pada 2024, sebelum meningkat ke level 3 persen pada 2025. AS masih baik, China melambat, India dan Indonesia tumbuh tinggi.

Kedua, gradual disinflation. Penurunan inflasi lambat meski pengetatan moneter agresif, di negara maju baru akan turun pada 2024. “Itupun masih di atas target karena harga energi pangan global dan ketetatan pasar tenaga kerja,” ucap Perry.

Yang ketiga, higher for longer. Suku bunga Bank Sentral AS, Fed Fund Rate (FFR) masih akan tinggi pada 2024. Yield US treasury pun masih terus meningkat karena membengkaknya utang Pemerintah AS. Keempat, strong dollar. Dolar AS diperkirakan masih kuat, yang mengakibatkan tekanan depresiasi nilai tukar seluruh dunia, termasuk rupiah.

Kelima, cash is the king. Pelarian modal dalam jumlah modal dari emerging market ke negara maju. Sebagian besar ke AS karena tingginya suku bunga dan kuatnya dolar.  “Lima gejolak global tersebut berdampak negatif ke berbagai negara, Indonesia tidak terkecuali. Perlu kita waspadai dan antisipasi dengan respons kebijakan yang tepat untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional yang sudah payah kita bangun,” katanya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.