Dark/Light Mode

IMF Revisi Angka Pertumbuhan Dunia

Sri Mulyani Dag dig dug Hadapi Ekonomi Global

Kamis, 17 Oktober 2019 05:29 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani

RM.id  Rakyat Merdeka - International Monetary Fund (IMF) kembali mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku dagdigdug.

Juli lalu, IMF memprediksi ekonomi global tahun ini tumbuh 3,2 persen. Namun, Oktober ini IMF mengeluarkan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia hanya 3 persen atau turun 0,2 persen. 

Penurunan pertumbuhan ekonomi global pastinya berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga pemerintah harus mewaspadai segala kemungkinan yang terjadi. 

“Pelemahan ekonomi global tidak boleh kita remehkan, dampak pelemahan ini sangat sig¬nifikan. Di area tengah lipatan globalisasi, perdagangan juga menunjukkan situasi yang penuh risiko,” kata Sri Mulyani kemarin. 

Baca juga : Makin Diminati, Pelatihan Kopi Saring di BLK Banda Aceh

Pelemahan ekonomi global, sambung Ani, masih dipengaruhi perang dagang antara dua negara ekonomi maju, Amerika Serikat (AS) dan China. 

Dalam beberapa tahun terakhir, proteksionisme perdagangan AS dan China juga berdampak ke negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), di mana Indonesia berada di dalamnya. 

Ani melanjutkan, situasi global saat inisangat fluktuatif akhirnya berdampak pada negara berkembang termasuk Indonesia. 

“Dari sisi arus modal pasti akan ada gangguan. Ke depan, In¬do¬nesia perlu fokus pada re¬formasi dalam hal investasi dan lebih kompetitif guna mendukung ekspor,” ujarnya. 

Baca juga : Tingkatkan Daya Saing, Tukang Bangunan Harus Bersertipikat

Pelaku usaha di dalam negeri, sambung Ani, juga harus melakukan kalkulasi terhadap risiko yang timbul karena adanya perang dagang. 

“Banyaknya tekanan membuat pelaku bisnis harus melakukan kalkulasi terhadap risiko dan ini terlihat dalam indikator Penanaman Modal Asing (PMA) yang menurun dan dari sisi impor bahan baku, dan barang modal mengalami tekanan pada tahun 2018-2019,” kata Ani. 

Ke depan, pemerintah akan terus memperhatikan agar ekonomi bisa tetap tumbuh. Terutama mendorong investasi yang saat ini mendapatkan tekanan global. 

“Presiden terus menyampaikan keinginan mempermudah investasi di Indonesia dan ini merupakan suatu yang akan terus diformulasikan oleh paramenteri, termasuk mengusulkan legislasi kepada DPR untuk kemudahan investasi tersebut,” tegas Ani. 

Baca juga : Harga Minyak Dunia Meroket, Sri Mulyani Dagdigdug

Proyeksi IMF ini merupakan angka terendah sejak krisis keuangan global pada 2008 lalu. Pemangkasan proyeksi ini akibat perang dagang yang terjadi antara AS dan China. 

Dilansir AFP, perang dagang menurunkan kepercayaan para pebisnis serta membuat investasi dunia ikut lesu. Pada 2020, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5 persen menjadi 3,4 persen. 

“Prospek ekonomi dunia bakal sulit, dan tidak boleh ada kesalahan dalam pengambilan kebijakan. Kita belum bisa prediksi kapan ketidakpastian global ini bakal pulih kembali,” ujar Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath.[NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.