Dark/Light Mode

Tolak Panja, IMM Optimistis Polri Netral Di Pilpres 2024

Sabtu, 18 November 2023 23:12 WIB
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran saat RDP di Komisi III DPR RI. (Foto: Ist)
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran saat RDP di Komisi III DPR RI. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Abdul Musawir Yahya menolak pembentukan Panja Netralitas Polri. Dia mengatakan, bila Polri dicurigai, maka lembaga negara lain seperti penyelenggara pemilu seharusnya juga dicurigai.

"Ya nggak usah deh kayanya, misalnya kalau memang begitu kalau saling mencurigai kita pun juga curiga sama pejabat negara, sama kalau misalnya yang pelaksana pelaksana segala macam itu KPU bawaslu bentukan dari partai politik, itu pun saya punya data juga itu," kata Abdul saat dihubungi wartawan, Jumat (17/11/2023).

Abdul khawatir dibentuknya Panja Netralitas Polri tersebut karena tujuan politis. Dia pun meyakini Polri pasti bakal netral di Pilpres 2024.

Baca juga : IGPW: Nggak Perlu Panja Untuk Ajari Netralitas Polri Di Pemilu

 "Jadi kita percaya ajalah saya, kira Panja kaya gitu kan takutnya politis juga, jadi dibentuknya itu seakan akan, netralitas kepolisian itu sudah pasti akan melakukan itu," ujarnya.

"Kita tetap mendorong agar polisi ini tetap netral di sikap politik 2024, ya tugasnya jalankan tugas sebaik-baiknya, itu yang harus kita gaungkan," sambungnya.

Abdul mempertanyakan siapa yang bakal mengisi Panja Netralitas Polri tersebut. Menurutnya, tidak perlu pemilu diwarnai dengan kecurigaan yang tidak berdasar.

Baca juga : Tudingan Polisi Tidak Netral Bisa Ganggu Pemilu 2024

Abdul menginginkan pesta demokrasi 2024 tidak menyeramkan karena persoalan semua instansi saling mencurigai.

"Misalnya kalau dibuat panitia segala macam yang ngisi itu siapa, itu perdebatan lagi nanti, jadi ya jangan sampai kalau menurut saya pemilu ini diwarnai kecurigaan kecurigaan yang tidak punya dasar," ujarnya.

"Saya pun juga bisa mencurigai apakah penyelenggara negara yang lebih punya gaung untuk melakukan ketidaknetralan, penyelenggara ini itu pun juga bisa dipertanyakan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.