Dark/Light Mode

Sarinah Ngarep Furniturnya Dipakai BUMN Perhotelan

Jumat, 18 Oktober 2019 00:03 WIB
PT Sarinah (Persero) memamerkan beragam produk furnitur di booth Hall 3, Trade Expo Indonesia 2019, di ICE BSD, Tangerang Selatan Kamis (17/10). Pameran berlangsung sejak Rabu (16/10) hingga Minggu (20/10).
PT Sarinah (Persero) memamerkan beragam produk furnitur di booth Hall 3, Trade Expo Indonesia 2019, di ICE BSD, Tangerang Selatan Kamis (17/10). Pameran berlangsung sejak Rabu (16/10) hingga Minggu (20/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Sarinah (Persero) ikut meramaikan ajang Trade Expo Indonesia di ICE, BSD Tangerang Selatan hingga 20 Oktober 2019. Kali ini, perusahaan pelat merah tersebut meluncurkan merek teranyar untuk furnitur yaitu Sarinah Home.

Direktur Perdagangan dan Properti PT Sarinah, Indyruwani Asikin menjelaskan, Sarinah Home merupakan merek baru yang difokuskan untuk penjualan furnitur berbahan rotan dan kayu.

"Jika dahulu Sarinah hanya menjual produk kali ini Sarinah menjadi pengrajin sekaligus penjual furnitur. Sarinah Home mempekerjakan para pengrajin dari daerah," ujar Indy kepada Rakyat Merdeka, Kamis (17/10).

Gudang produksi furnitur dan rotan ini berada di Cirebon. Untuk pasokan bahan baku rotan didapat dari Kendari. Rotan yang kualitasnya teruji saat ini baru dari Kendari.

Baca juga : Sandiaga Uno Akhirnya Kembali ke Pangkuan Gerindra

"Sekarang masih Kendari tapi kami mau melihat dulu rotan asal Aceh. Nanti kami coba kalau bagus maka kita gunakan juga dari Aceh," katanya.

Selama 10 tahun menjual produk rotan, pasar terbesar justru dari luar negeri bukan domestik. Ada memang konsumen dalam negeri namun mereka membeli hanya satu atau dua item.

Dia berharap, BUMN bisa memanfaatkan produk furnitur buatannya. Terutama BUMN yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan.

"Sebetulnya kita juga pengin menembus pasar domestik. Kami pengin produk furnitur kami juga bisa dipakai oleh hotel-hotel BUMN," harapnya.

Baca juga : Hari Ini, KPK Garap Rizal Djalil Sebagai Tersangka

Jika banyak perusahaan BUMN khususnya di bidang pariwisata dan perhotelan yang membeli produk furnitur Sarinah, maka hal itu akan membantu angka cash flow Sarinah. "Idealnya seperti itu," imbuhnya.

Di sisi lain dia juga mengatakan, konsentrasi Sarinah adalah untuk memasarkan produk furnitur ke pasar luar negeri khususnya negara-negara di Eropa. Produk yang dijual memiliki model yang kekinian, kualitas teruji serta harga yang bervariasi.

"Saat ini fokus kami itu diminta untuk ekspor maka kami lebih mengutamakan pembeli dari luar negeri," kata Indy.

Produk rotan Sarinah umumnya dibuat untuk musim panas. Contoh produk yang laris adalah kursi santai. Ada banyak jenis kursi santai yang diminati pembeli dari luar khususnya untuk kursi yang mereka namakan Papas dan Mama. Rotan tersebut diklaim tahan dalam segala cuaca.

Baca juga : Proses Sertifikasi Tanah Warga Dairi Bisa Bertahun-tahun

"Harga perunitnya seperti model Papas Mama kami jual sekitar Rp 1.040.000," katanya.

Sepanjang tahun 2018 nilai ekspor produk rotan Sarinah itu lebih dari Rp 3 miliar. Produk rotan Sarinah kebanyakan untuk menengah ke atas, belum lama ini produk rotan juga diminati oleh Skandinavia.

Konsumen produk furnitur berbahan rotan buatan Sarinah kebanyakan masih dari negara Jerman. Pada pameran ini Sarinah tidak mematok target khusus.

Banyak peserta mengikuti pameran Trade Expo sekedar untuk memamerkan, mengenalkan, serta memperluas produknya ke pengunjung yang tidak hanya dari Indonesia tapi mancanegara. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.