Dark/Light Mode

Tahun Ini Masih Berpotensi Tumbuh

Persaingan E-commerce Diproyeksi Makin Sengit

Jumat, 5 Januari 2024 07:20 WIB
Ketua Umum Indo­nesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga. (Foto: Antara)
Ketua Umum Indo­nesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bisnis e-commerce pada tahun ini diyakini masih tumbuh signifikan. Oleh karena itu, persaingan para pemain besar di industri ini diproyeksi makin sengit.

Meski begitu, dalam proyeksi Bank Indonesia (BI), nilai tran­saksi e-commerce di sepanjang 2023 ada penurunan sekitar 0,6 persen atau menjadi Rp 474 triliun, dari proyeksi awal sebe­sar Rp 533 triliun.

Namun Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda justru mengaku optimistis, tahun 2023 transaksi e-commerce bisa tumbuh 5 persen dari proyeksi BI. Hal itu didorong pada jelang akhir tahun bergabungnya Tik­Tok Shop ke Tokopedia.

Baca juga : Di Hadapan GMNI, Ganjar Berkomitmen Terus Perjuangkan Nasib Rakyat

“Sejak bergabung (dengan Tokopedia) TikTok Shop ini bisa dihitung sebagai e-commerce, karena sebelumnya kan tidak. Perang harga, promo sampai inovasi masih jadi persaingan di tahun ini,” ujar Nailul ke­pada Rakyat Merdeka.

Tren belanja di e-commerce tahun 2024, diyakininya akan tetap positif. Begitu pun dengan tren belanja di sosial media. Nai­lul bahkan yakin, pemain besar e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia-TikTok, Lazada, hingga Bukalapak masih akan meramaikan persaingan bisnis tersebut semakin ketat.

“Para platform e-commerce tampaknya siap bersaing untuk menarik perhatian pembeli dengan berbagai program kampanye khusus produk lokal,” katanya.

Baca juga : Petrogas Basin Didorong Tingkatkan Produksi Migas

Dalam tiap aksinya, Nai­lul melihat, e-commerce tetap berfokus membantu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) memperluas pasar mereka hingga ke tingkat internasional.

Salah satu contohnya adalah, Program Ekspor Shopee, yang telah membawa 26 juta produk UMKM ekspor sejak diluncur­kan pada 2019.

Namun Nailul berpesan, lang­kah pengembangan e-commerce harus mencakup inovasi program dan fitur yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen. Ini sejalan dengan ekspektasi konsumen terhadap penerapan biaya-biaya platform.

Baca juga : Tahun Politik, MUI: Hati-hati Bercanda Gunakan Diksi Agama

“Dengan begini diharapkan pertumbuhan positif industri e-commerce di Indonesia juga akan berdampak positif pada bisnis UMKM,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.