Dark/Light Mode

Sumsel Sukses Kendalikan Inflasi di 2023, Agus Fatoni: Berkat Kerja Bersama

Jumat, 5 Januari 2024 13:20 WIB
Refleksi Capaian Kinerja Pembangunan Provinsi Sumsel Tahun 2023, di Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (31/12/2023). (Foto: Istimewa)
Refleksi Capaian Kinerja Pembangunan Provinsi Sumsel Tahun 2023, di Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (31/12/2023). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni berhasil mengendalikan inflasi daerah tetap terjaga hingga akhir 2023. Hal ini diungkapkan dalam kegiatan ‘Refleksi Capaian Kinerja Pembangunan Provinsi Sumsel Tahun 2023’ yang digelar di Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (31/12/2023).

Inflasi sampai November 2023 sebesar 3,52 persen, hingga akhir 2023 tetap terjaga pada kisaran 2 hingga 4 persen,” ucap Fatoni, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (5/1/2024).

Baca juga : Inflasi di Babel Turun Signifikan, Pj Gubernur Safrizal: Hasil Kerja Keras Bersama

Fatoni mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Sumsel dalam mengendalikan inflasi daerah. Di antaranya mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan pangan sendiri melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

Selain itu, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota juga gencar mengadakan pasar murah agar masyarakat dapat dengan mudah membeli bahan pokok yang lebih murah. Bahkan dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota juga sering membagikan bahan pangan secara gratis.

Baca juga : Pesan Natal 2023, Rosan: Perkuat Demokrasi, Gelorakan Semangat Persatuan Bangsa

Tak hanya menggelar pasar murah, Pemprov Sumsel juga telah mendirikan Toko Kepo yang bekerja sama dengan sejumlah koperasi agar menyediakan harga bahan pokok jauh lebih murah dari pasaran. "Oleh karena itu, inflasi kita bisa ditangani dengan serius bersama-sama. Kepedulian kita akan membantu mengendalikan inflasi di daerah kita," ujar Fatoni.

Pemprov Sumsel juga telah berupaya untuk mengendalikan angka inflasi dengan memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Selain itu, menyalurkan bantuan pangan berupa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bagi keluarga penerima manfaat.

Baca juga : Jelang Akhir 2023, RFB Catat Kinerja Positif

“Masyarakat juga kita sosialisasikan agar melakukan gerakan hemat pangan, atau stop boros pangan. Termasuk bisa juga menerapkan sosialisasi kepada masyarakat dan keluarga bahwa inflasi ini harus ditangani bersama-bersama,” kata Fatoni.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.