Dark/Light Mode

Potensi Nilai Tambah Capai Rp 182 Triliun

Hilirisasi Rumput Laut Bisa Kalahkan Tambang

Jumat, 12 Januari 2024 07:10 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Antara)
Presiden Jokowi. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah bakal menggarap industri hilirisasi rumput laut yang dianggap mampu menjadi kekayaan baru. Hilirisasi emas hijau itu ditaksir bisa mendatangkan nilai tambah yang mencapai 11,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 182 triliun.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi in­dustri pabrik pengolahan rumput laut di W Hydrocolloids Inc, di Filipina. Jokowi punya rencana besar untuk menggeber industri hilirisasi rumput laut.

Jokowi menilai, Indonesia memiliki modal besar untuk mengembangkan industri pengolahan rumput laut. Modal tersebut adalah lokasi pesisir yang panjang di Indonesia. Lokasi ini cocok digunakan un­tuk budidaya rumput laut.

Baca juga : Pemerintah Penuhi Permintaan Petani

“Saya kira juga ini peluang bagi petani rumput laut yang bisa kita kembangkan tidak hanya di satu, dua, tiga lokasi, tapi di seluruh Tanah Air karena kita memiliki pesisir yang sangat panjang,” kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis (11/1/2024).

Lebih lanjut, Jokowi berharap pengolahan rumput laut di Indo­nesia terus meningkat, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para petani.

“Perlu dipersiapkan petani-petani kita agar kita memiliki kapasitas yang lebih besar, sehingga sebagian diproduksi di Indonesia, sebagian bisa diekspor ke Filipina atau ke negara lain. Jadi ada nilai tambah bagi petani kita,” kata Jokowi.

Baca juga : Hilirisasi Kunci Sukses Capai Target Investasi

Menurutnya, komoditas satu ini tak hanya bisa digunakan untuk urusan farmasi hingga kecantikan. Namun, juga bisa dijadikan bahan bakar ramah lingkungan, bioetanol.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hilirisasi rumput laut memiliki potensi lebih besar dibanding nikel.

“Rumput laut ini menurut saya menjadi satu proyek yang dalam 5 sampai 10 tahun ke depan akan sama pengaruhnya atau lebih besar daripada tambang nikel, dan itu bisa,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.