Dark/Light Mode

Perekonomian Global Masih Melambat

Waspada Pertumbuhan Ekonomi Kita Terganggu

Minggu, 21 Januari 2024 07:10 WIB
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. (Foto: Antara)
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Sementara, pengeluaran terkait kontestasi politik, termasuk Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), diyakini akan meningkat tahun ini. Hal itu mem­berikan dampak positif terhadap konsumsi domestik.

Selain itu, tingkat inflasi yang diperkirakan berada pada rentang 2 persen sampai 3 persen juga tidak akan menahan laju konsumsi. Kecuali terjadi lon­jakan inflasi pada komponen volatile food.

“Dampak beberapa insentif fiskal Pemerintah dan pening­katan anggaran bantuan sosial (bansos) juga akan menyumbang pertumbuhan konsumsi. Ini jadi salah satu penyeimbang pele­mahan ekonomi global tahun 2024,” jelas Yusuf.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ah­mad mengatakan, perlambatan ekonomi global menjadi faktor utama yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Indone­sia tahun ini.

“Yang paling mempengaruhi adalah melemahnya permintaan ekspor dari mitra dagang utama, seperti dari China, Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan,” kata Tauhid kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Rupiah Masih Lemah Hadapi Tekanan Timur Tengah

Sementara, faktor domestik yang bisa menghambat pertum­buhan ekonomi Indonesia tahun 2024, yakni daya beli masyarakat yang makin melemah.

Kata dia, meski Pemerintah menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat bawah, tetapi nilai bansos yang diberikan tidak cukup untuk meningkatkan daya beli.

“Bansos yang diterima hanya cukup dipakai masyarakat untuk bertahan dari kenaikan harga yang bersifat volatile food,” ujar Tauhid.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Har­tarto mengatakan, untuk men­gatasi perlambatan ekspor yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, Pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pening­katan Ekspor Nasional.

Tugas dari Satgas ini, yakni menajamkan sejumlah strategi peningkatan ekspor, baik melalui peningkatan daya saing produk ekspor, diplomasi, promosi per­dagangan, dan utilisasi kerja sama internasional, kemudahan perizinan dan fasilitas perdagan­gan, peningkatan akses pembi­ayaan untuk ekspor, serta inte­grasi ekosistem ekspor nasional untuk produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca juga : Ganjar Sebut Industri Kreatif Wujud Pertumbuhan Ekonomi Baru

“Pertumbuhan ekonomi juga akan terus dijaga untuk tetap berkualitas, inklusif dan berkelanjutan,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Hal ini juga dilakukan dalam rangka memastikan ketahanan ekonomi jangka menengah-panjang melalui beberapa ke­bijakan prioritas yang telah dan akan terus didorong.

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, Pemerintah juga melakukan diversifikasi produk ekspor agar tidak hanya dalam bentuk komoditas melainkan juga produk manufaktur.

Ekspor tidak hanya mengan­dalkan komoditas primer seperti batu bara, kelapa sawit, besi, baja. Namun juga barang-barang manu­faktur seperti kendaraan bermotor dan peralatan elektronik.

Hilirisasi menjadi salah satu kunci percepatan sektor industri dan ekspor tersebut. Untuk itu, Pemerintah fokus pada pen­ciptaan nilai tambah pada ko­moditas sumber daya alam seperti bauksit, timah dan nikel.

Baca juga : Ekonom Apresiai Ganjar-Mahfud Terapkan Ekonomi Hijau Pembangunan Nasional

“Untuk makin menggerakkan roda perekonomian, Pemerintah tidak hanya memacu kinerja ekspor, juga menciptakan lapangan pekerjaan dan menjaga resiliensi perekonomian,” pungkas Air­langga.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 21/1/2024 dengan judul Perekonomian Global Masih Melambat, Waspada Pertumbuhan Ekonomi Kita Terganggu     

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.