Dark/Light Mode

Tumbuh Positif, Dirut Smesco Ungkap Strategi Duta Ekspor Hingga Startup Hub Di 2024

Kamis, 25 Januari 2024 20:49 WIB
Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata (kiri) saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/1/2024). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)
Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata (kiri) saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/1/2024). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
“Kami memberikan layanan tersebut kepada UKM dengan tarif affordable. Diharapkan akan lebih banyak lagi UKM yang bergabung dalam Skyeats, di mana saat ini baru sekitar 50 UKM yang tergabung,” ungkap Leonard.

Bersama Skyeats, sambungnya, akan dilakukan diskusi terkait keinginan ekspansi untuk memperbanyak fasilitas.

Kerja sama Skyeats dan Smesco merupakan perwujudan dari salah satu program Kemenkop UKM yaitu factory sharing.

Selanjutnya, Leonard juga membeberkan terkait strategi ekspor yang akan dilakukan Smesco. Ekspor oleh Smesco, dipandang sangat perlu dalam upaya menangkap peluang ekonomi yang ada.

Baca juga : Yakin Tumbuh Double Digit, Ini Sejumlah Strategi Bisnis BSI Di 2024

Kali ini, rencana ekspor salah satunya yang telah dilakukan Smesco bersama Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di luar negeri, dengan menciptakan program Duta Ekspor, bekerja sama dengan PPI dan Diaspora.

“Sudah ada mapping dan pembicaraan kami dengan perwakilan PPI di Jepang, Timur Tengah (Timteng), Eropa, dan Amerika Serikat (AS) mereka sangat antusias. Dan kami juga menyiapkan serta mengkurasi produk-produk seperti apa yang akan dipromosikan nantinya,” jelas Leonard.

Smesco juga berencana membuat trade show, yang membidik pasar atau buyer dari luar negeri dalam mengekspor produk dan merek Indonesia.

Sebab katanya, dalam mendorong ekspor, diperlukan pameran berskala internasional agar industrinya berkembang, sehingga bukan hanya sekadar marketing.

Baca juga : Ribuan Pesilat Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud Di Pilpres 2024

Saat ini, Smesco bersama KemenKopUKM fokus dengan pengembangan Smesco Hub Timur di Sanur, Bali, yang menjadi pengembangan produk Indonesia untuk meraih pasar global.

“Kami ingin membuat produk UKM inklusif sekaligus ekslusif. Fasilitas Smesco Hub Timur ini sangat memadai menjadi showcase bagi produk wellness, beauty maupun F&B yang mendukung narasi Pemerintah,” kata Leonard.

Tak hanya itu, Smesco juga menyiapkan strategi dengan membentuk Startup Hub tahun ini. Sesuai arahan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dengan membuat Startup Hub yang direplikasi di Smesco.

“Bedanya dengan private sector, Startup Hub yang akan kami bentuk harus bisa menggalang kekuatan multi stakeholder. Lebih banyak mengkoordinasikan kekuatan startup yang tumbuh, yang sudah ada kemudian dikembangkan, menghasilkan performance tinggi secara financial dan business model-nya,” ucap Leonard.

Baca juga : Kamis Besok, Demokrat Umumkan Sikap Resmi Dukungan Capres 2024

Startup yang di-push bukan hanya startup yang unggul secara teknologi, tetapi juga tech enabled yang kuat di sektor riil alias lebih banyak startup di sektor produksi.

Indonesia tegas Leonard, butuh penguatan ekonomi di sektor riil dari hulu ke hilir, agar tak kalah bersaingan dengan market global.

Bahkan dalam mewujudkan hal tersebut, Leonard mengaku sudah melakukan kunjungan ke Singapura. Sebesar 60 persen investasi startup Indonesia terbesar masuk dari Singapura.

“Tujuan kerja sama dengan mereka (Modal Ventura asal Singapura) harus didukung, karena investasi sangat dibutuhkan, agar startup lebih tumbuh kembang dan memberdayakan lagi UKM. Bukan hanya sekadar berdiri lalu hilang,” tegas Leonard.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.