Dark/Light Mode

Transformasi Bisnis Mulus

2023, BTN Kantongi Laba Rp 3,5 Triliun

Selasa, 13 Februari 2024 07:05 WIB
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara BTN Nixon LP Napitupulu ketiga kiri, berbincang dengan dari kiri Direktur Consumer Hirwandi Gafar, Direktur Finance Nofry Rony Poetra, Wakil Direktur Utama Oni Febriarto Rahardjo, Direktur Risk Management Setiyo Wibowo dan Direktur Distribution and Funding Jasmin, usai Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BTN Tahun 2023 di Jakarta, Senin 12/2/2024. Sepanjang tahun 2023, BTN berhasil menorehkan kinerja gemilang dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun, atau naik 15 persen dibandingkan perolehan tahun 2022 sebesar Rp 3,04 triliun.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara BTN Nixon LP Napitupulu ketiga kiri, berbincang dengan dari kiri Direktur Consumer Hirwandi Gafar, Direktur Finance Nofry Rony Poetra, Wakil Direktur Utama Oni Febriarto Rahardjo, Direktur Risk Management Setiyo Wibowo dan Direktur Distribution and Funding Jasmin, usai Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BTN Tahun 2023 di Jakarta, Senin 12/2/2024. Sepanjang tahun 2023, BTN berhasil menorehkan kinerja gemilang dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun, atau naik 15 persen dibandingkan perolehan tahun 2022 sebesar Rp 3,04 triliun.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN pada 2023 sukses mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun. Jumlah itu tumbuh 15 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp 3,04 triliun. Capaian ini salah satunya diraih berkat transformasi bisnis yang berhasil dijalankan dengan mulus.

Kenaikan laba bersih terse­but ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit dan pembiayaan, serta peningkatan Fee Based Income (FBI) perseroan pada 2023.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, bahwa beberapa tahun terakhir ini perseroan telah menggeber transformasi bisnis secara menyeluruh.

“Yang akhirnya berdampak positif pada berbagai lini kinerja keuangan, baik dari sisi laba, pe­nyaluran kredit, perolehan total Dana Pihak Ketiga (DPK), khu­susnya dana murah maupun ke­naikan aset,” terang Nixon dalam Paparan Kinerja Keuangan BTN Tahun Buku 2023 di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Baca juga : Kemendag Dukung UMKM Pake Kemasan Siap Ekspor

Dia meyakini, kinerja gemi­lang perseroan tahun lalu meru­pakan momentum untuk terus menggenjot pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada 2024.

“Kami optimistis dengan berbagai strategi bisnis yang kami lakukan, kinerja keuangan tahun 2024 akan semakin posi­tif,” katanya

Sepanjangan 2023, lanjut Nixon, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 333,69 triliun, atau naik 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 298,28 triliun.

Pertumbuhan di sisi kredit dan pembiayaan ini melam­paui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional, yakni sebesar 10,38 persen pada 2023.

Baca juga : Selain Beras, Ayam Dan Telur Juga Dijual Murah

Pertumbuhan kredit BTN tahun 2023 masih didominasi oleh kredit ke sektor perumahan. Untuk penyaluran KPR Subsidi pada 2023 mengalami kenaikan 10,9 persen, menjadi Rp 161,74 triliun dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp 145,86 triliun.

Sedangkan untuk KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Non Subsidi juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,5 persen, dari Rp 87,82 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 96,17 triliun pada tahun 2023.

“Kami terus memacu penyaluran kredit dengan prinsip keha­ti-hatian, hal ini membuat rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terjaga dengan baik,” katanya.

Menurut Nixon, dengan trans­formasi yang dilakukan, perseroan pada tahun 2023 berhasil menu­runkan NPLgross menjadi sebesar 3 persen. Atau turun signifikan dari tahun 2022 yang sebesar 3,4 persen. Bahkan penurunan sangat terasa jika dilihat dalam lima tahun terakhir, pada tahun 2019 NPL gross BTN masih bertengger di level 4,8 persen.

Baca juga : Real Madrid Vs RB Leipzig, Los Blancos Pincang

BTN juga berhasil menghim­pun DPK sebesar Rp 349,93 triliun, meningkat 8,7 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 321,93 triliun.

Dari jumlah tersebut kontribu­si dana murah atau Current Ac­count Savings Account (CASA) mencapai Rp 188 triliun atau naik 20,4 persen dibandingkan tahun 2022, yang sebesar Rp 156 triliun. Dengan kenaikan tersebut, komposisi dana murah BTN mencapai 53,7 persen terhadap total DPK.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.