Dark/Light Mode
Transformasi Bisnis Mulus
2023, BTN Kantongi Laba Rp 3,5 Triliun
Sebelumnya
Kenaikan signifikan dana murah berupa giro dan tabungan di BTN juga terlihat selama lima tahun terakhir. Pada 2019, porsi dana murah BTN masih di level 43,4 persen dan perlahan menanjak menuju 48,5 persen pada 2022.
“Transformasi menjadi bank tabungan yang kami gagas sejak tahun 2019, telah membuahkan hasil pada 2023 ini. Porsi dana murah yang mencapai hampir 54 persen merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah BTN,” jelasnya.
Kenaikan dana murah ini turut ditopang oleh transformasi digital banking yang dilakukan BTN, terutama pada aplikasi BTN Mobile.
Hingga akhir 2023, jumlah pengguna BTN Mobile mencapai 2,7 juta, dengan total transaksi mencapai 235 juta. Perseroan mampu menggaet lebih banyak pengguna BTN Mobile seiring dengan penambahan fitur-fitur baru yang memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak transaksi.
Baca juga : Kemendag Dukung UMKM Pake Kemasan Siap Ekspor
Melesatnya transaksi di BTN Mobile turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya (Fee-Based Income/FBI) perseroan naik 60,1 persen menjadi Rp 3,2 triliun pada 2023, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.
Nixon menegaskan, BTN ingin terus menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, terutama pada core business di bidang KPR.
“Kami akan terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile untuk memudahkan calon nasabah, dan nasabah existing kami bertransaksi untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk terkait aset rumah mereka,” terangnya.
Secara keseluruhan, dengan total penyaluran kredit serta perolehan DPK yang tumbuh signifikan, BTN mampu membukukan total aset sebesar Rp 439 triliun sepanjang tahun 2023, meningkat 9,1 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 402 triliun.
Baca juga : Selain Beras, Ayam Dan Telur Juga Dijual Murah
“BTN telah berhasil menjaga momentum pertumbuhan bisnis di sepanjang 2023 dengan perbaikan strategi secara berkelanjutan dan dengan ditopang prinsip kehati-hatian,” katanya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pertumbuhan sesuai dengan visi kami untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada 2025.
Sejalan dengan visi tersebut, BTN yang telah mencapai usia 74 tahun ingin terus meningkatkan kontribusi untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia, yang saat ini masih mencapai 12,7 juta.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai, kinerja BTN masih on-track. Dan masih akan terus mencatatkan laba bersih gemilang hingga akhir 2024.
Baca juga : Real Madrid Vs RB Leipzig, Los Blancos Pincang
“Salah satu penopang proyeksi tersebut, yakni peningkatan kredit yang masih akan berlanjut di tahun ini. Dan mencapai pertumbuhan di atas 10 persen,” kata Piter kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Piter menyarankan, BTN bersama Pemerintah sebaiknya terus memperbanyak program untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), memiliki rumah yang layak.
“BTN harus terus membantu akses agar masyarakat bisa membeli rumah dengan kredit murah. Berbagai upaya itu harus terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.