Dark/Light Mode

Jadi Bank Syariah Terbesar Ke-2 Indonesia

Umat Islam Mesti Sambut BTN Syariah-Muamalat

Senin, 19 Februari 2024 20:45 WIB
Salah satu Kantor Cabang Bank Tabungan Negara [BTN] [Foto: Muhammad Rusmadi/RM.id]
Salah satu Kantor Cabang Bank Tabungan Negara [BTN] [Foto: Muhammad Rusmadi/RM.id]

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberpihakan umat Islam diperlukan, dalam upaya terus mendukung perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Demikian ditegaskan tokoh perempuan dan ekonom syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta, Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap, merger unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan PT Bank Muamalat Indonesia, akan rampung tahun ini.

Bahkan bila semua proses berjalan lancar, aksi korporasi tersebut akan terlaksana pada Maret 2024. Dia memastikan, proses penggabungan keduanya akan selesai sebelum Oktober 2024, atau sebelum pergantian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Muamalat dan BTN Syariah, kalau ini bisa digabungkan, targetnya Maret, April, Mei ini. Pokoknya sebelum Oktober," katanya, di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (18/2/2024).

Salah satu Kantor Cabang Bank Muamalat [Foto: Muhammad Rusmadi/RM.id]

Baca juga : BCA Syariah Gelar Webinar Edukasi Pajak Untuk Nasabah Badan Usaha

Jauh sebelumnya, Rabu, 29 November 2023, dalam Public Expose Live 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Nixon L.P. Napitupulu sudah menegaskan, unit usaha syariah (UUS) perseroan setelah aksi spin off, akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia.

Pihaknya akan mengeluarkan UUS dari induk BTN, dan digabungkan dengan bank syariah yang akan diakuisisi, dengan target selesai pada semester II-2024 mendatang.

“UUS harapan kami di semester II tahun depan akan kami keluarkan dari BTN, dan digabungkan ke bank yang telah kami akuisisi. Kita harapkan ini jadi bank terbesar nomor dua segmen syariah di Indonesia,” ujar Nixon, seperti dikutip Antara, Rabu, (29/11/2023).

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Nixon LP Napitupulu [Foto: Dok. BTN]

Baca juga : Relawan Genderang Indonesia Maju: Pasar Sambut Baik Prabowo-Gibran

Merespons hal ini, Prof. Euis menyatakan, bank syariah baru ini sewajarnya disambut oleh masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga muslim. Dengan bertambahnya bank syariah yang besar, melalui gabungan antara BTN Syariah dan Bank Muamalat ini, akan meningkatkan jangkauan bank syariah Indonesia, baik di level nasional dan internasional. Bahkan, akan membawa Indonesia ke level global.

Bentuk dukungan itu, ujar Guru Besar Ekonomi Islam ini, misalkan bisa dilakukan melalui dukungan Pemerintah. Sebagai contoh, Kementerian Agama, membuat semacam edaran kepada seluruh institusi di bawahnya, seperti pesantren, madrasah, perguruan tinggi, agar menempatkan dananya di bank syariah.

Termasuk juga seperti UIN, agar para dosennya, juga pembayaran gajinya wajib melalui bank syariah. Termasuk kementerian atau institusi lain, perlu didorong menggunakan bank syariah. Demikian juga organisasi-organisasi besar.

Baca juga : Lautan Massa Sambut Mahfud Dan OSO Di Tasikmalaya

“Yang paling penting, harus ada keberpihakan dari umat Islam. Karena kalau hanya sedikit umat Islam yang memilih bank syariah, sampai kapan pun volumenya akan kurang bergerak,” ujar Euis, kepada RM.id, Senin (19/2/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.