Dark/Light Mode
- Barito Putera Perpanjang Kontrak RD Hingga 2026
- Ini 22 Rute & Warna Bus Shalawat yang Layani Jemaah Haji ke Masjidil Haram
- Real Madrid Vs Real Betis, Laga Perpisahan Toni Kroos
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Dibandingkan Sebelum Konsolidasi
Hotel Milik BUMN Kini Jauh Lebih Sedikit
Sebelumnya
Menurut Prabowo, usul tersebut muncul seiring dengan keinginan untuk merasionalisasi atau mengurangi BUMN yang tidak memiliki strategi bisnis jelas.
Dia menilai, rasionalisasi BUMN bisa menjadi salah satu cara untuk memberikan ruang kepada pihak swasta. Dengan begitu, sektor swasta bisa semakin berkembang.
“BUMN harus kita rasionalisasi. Jika tidak ada alasan yang sangat strategis, mungkin kita harus punya program rasionalisasi privatisasi dari BUMN,” ucapnya.
Baca juga : PPN Naik Jadi 12 Persen, Harga Barang Dan Jasa Juga Naik
Menanggapi ini, pemerhati pariwisata dan pengamat ke bijakan publik Azril Azahari mengatakan, sejumlah hotel BUMN sudah berada di tempat-tempat destinasi strategis.
Apalagi Pemerintah juga memiliki fokus pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia, yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba dan Labuan Bajo.
Artinya, peluang Indonesia memajukan sektor pariwisata masih sangat besar dan BUMN berpeluang mengambil peran mendukung program Pemerintah.
Baca juga : Setiap Malam Begadang, Eh Nggak Kebagian Juga
“Bisa berdampak positif pada pertumbuhan industri hotel, termasuk yang dimiliki BUMN,” ujar Azril kepada Rakyat Merdeka, Senin (11/3/2024).
Namun, dia setuju dalam mengembangkan sektor pariwisata dan perhotelan ini tidak hanya melibatkan perusahaan pelat merah saja. Karena dalam perkembangannya, butuh peran serta non BUMN, seperti swasta, hingga masyarakat setempat.
“Agar makin luas nilai tambah yang dirasakan,” kata Azril yang juga Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI).
Baca juga : Barcelona Vs Napoli, Kemenangan Jadi Kunci
Sebagai gambaran, selain In Journey atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai induk Holding BUMN Bidang Aviasi & Pariwisata, masih ada sejumlah BUMN yang memiliki bisnis perhotelan. Di antaranya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, melalui anak usahanya KAI Wisata. Hotel yang dikelolanya menyatu atau berada di area stasiun, dengan sasaran konsumennya adalah pengguna kereta api.
Lalu, PT ASDP Indonesia (Perseroan), melalui PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), yang merupakan perusahaan patungan antara ASDP dengan PT PP (Pembangunan Perumahan). BUMN ini mengelola Hotel Meruorah Komodo di Labuan Bajo dan beberapa BUMN lainnya. IMA
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 2, edisi Selasa, 12 Maret 2024 dengan judul "Dibandingkan Sebelum Konsolidasi Hotel Milik BUMN Kini Jauh Lebih Sedikit"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.