Dark/Light Mode

Dibandingkan Sebelum Konsolidasi

Hotel Milik BUMN Kini Jauh Lebih Sedikit

Selasa, 12 Maret 2024 07:05 WIB
Hotel BUMN. Foto: Istimewa
Hotel BUMN. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Hotel yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah jauh lebih sedikit, dibandingkan sebelum ada konsolidasi. Namun, saat ini keberadaannya masih dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.

Menteri BUMN Erick Thohir mengakui, sebelumnya hampir setiap perusahaan pelat merah memiliki bisnis hotel. Namun, setelah dia menjabat, pengelolaan hotel BUMN tersebut dikonsolidasikan. Karenanya, kini perusahaan pelat merah tidak akan lagi gencar menyasar bisnis di sektor perhotelan.

“Kan begini, kalau dilihat sejarah, setiap BUMN punya hotel. Kita konsolidasikan. Dari 128 hotel, sudah kita konsolidasikan 23 hotel, dan dibagi men jadi beberapa kategori bintang 5, 4 dan 3,” ujar Erick di Jakarta, Jumat (8/3).

Baca juga : PPN Naik Jadi 12 Persen, Harga Barang Dan Jasa Juga Naik

Sebagai informasi, hotel-hotel milik BUMN sudah disatukan dalam holding perhotelan tersebut di bawah naungan PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty). Hotel tersebut dikelola oleh Pesona Indonesia Jaya dan Hotel Indonesia Group (HIG).

Erick mengatakan, pihaknya akan mencari mitra dalam bisnis hotel BUMN. Tujuannya, agar BUMN tak perlu lagi fokus di semua lini bisnis, termasuk perhotelan.

“Ini yang kami cari partner ke depan. Tidak perlu di semua lini BUMN harus ada,” katanya.

Baca juga : Setiap Malam Begadang, Eh Nggak Kebagian Juga

Kecuali, kata dia, di lini-lini yang penting, seperti vaksin, energi, perkebunan, lalu sektor yang berhubungan dengan pangan dan perhubungan.

“Peran BUMN masih diperlukan. Utamanya di sektor-sektor tersebut guna menjaga keseimbangan dan menjalankan penugasan,” tegasnya.

Sebelumnya, bisnis hotel BUMN saat ini sedang menjadi sorotan usai capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut BUMN tidak perlu masuk ke sektor perhotelan.

Baca juga : Barcelona Vs Napoli, Kemenangan Jadi Kunci

Prabowo pun meminta penilaian dari Erick Thohir sebagai Menteri BUMN terkait ide tersebut.

“Saya pikir, kita tidak perlu BUMN hotel. Bagaimana menurut Pak Erick? Saya minta saran Pak Erick,” tuturnya di depan Erick dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.