Dark/Light Mode

Cuaca Ekstrem, PLN Siagakan Petugas Jaga Kelistrikan Andal Selama Ramadan

Minggu, 17 Maret 2024 11:51 WIB
Petugas PLN melakukan pengamanan listrik daerah terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (14/3). Demi keselamatan masyarakat, petugas PLN memutus sementara aliran listrik di daerah terdampak banjir. (Dok. PLN)
Petugas PLN melakukan pengamanan listrik daerah terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (14/3). Demi keselamatan masyarakat, petugas PLN memutus sementara aliran listrik di daerah terdampak banjir. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) terus melakukan siaga kelistrikan Ramadan di tengah cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah.

Lebih dari 81 ribu petugas dikerahkan untuk menjaga keandalan listrik di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, saat ini sistem kelistrikan di Indonesia secara umum dalam kondisi normal dengan pasokan listrik yang cukup.

Meski demikian, pihaknya tetap menyiagakan personel di lapangan agar bisa gerak cepat dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Baca juga : Diingatkan Pengamat, BNPT Awasi Gelagat Terorisme Selama Ramadan

“Aktivitas masyarakat saat Ramadan ini meningkat, mulai dari sahur pada dini hari, hingga tarawih pada malam hari. Kami ingin semua masyarakat bisa menjalaninya dengan nyaman,” ucap Darmawan.

PLN memproyeksikan beban puncak nasional pada Ramadan tumbuh sekitar 4,9 persen dibanding tahun lalu atau sebesar 31.640 Megawatt (MW).

Dengan daya mampu pasok sebesar 51.429 MW maka terdapat cadangan total sebesar 19.789 MW.

Darmawan menambahkan, cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang dan banjir menjadi tantangan dalam menjaga keandalan listrik pada Ramadan kali ini.

Baca juga : Sampaikan Pesan Presiden, Menko Hadi: Jangan Ada Karhutla Saat Ramadan Dan Lebaran

Untuk itu, dirinya telah mengerahkan petugas di seluruh unit untuk melakukan siaga Ramadan dalam menjaga keandalan listrik.

“Memang ada tantangan cuaca ekstrem di beberapa daerah. Ada banjir di Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, kemudian ada angin kencang di NTT dan NTB. Kami sudah siapkan petugas dan peralatan kerja di lapangan. Jadi ketika terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem, petugas langsung gerak cepat menangani,” ucap Darmawan.

PLN juga menyiagakan peralatan pendukung dalam periode siaga berupa 1.731 Genset, 735 Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.091 Unit Gardu Bergerak (UGB), 116 Unit Kabel Bergerak (UKB) dan 395 Crane.

Untuk memudahkan mobilisasi petugas, PLN menyiagakan kendaraan operasional 3.756 Mobil dan 3.318 Motor.

Baca juga : Gus Yahya Minta Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Selama Ramadan

Darmawan juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam mengoperasikan listrik di rumah, terutama ketika banjir sudah melanda.

Masyarakat perlu memindahkan peralatan listrik ke tempat yang aman dan segera mematikan listrik dari Miniature Circuite Breaker (MCB).

"Setelah itu segera hubungi PLN melalui PLN Mobile atau Kantor PLN terdekat untuk meminta pengamanan aliran listrik sementara waktu. Petugas PLN akan terus bersiaga sehingga ibadah yang dijalankan dapat berlangsung dengan nyaman," pungkas Darmawan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.