Dark/Light Mode

Target Kontrak Baru Hingga 20 Persen, WSBP Kejar Proyek Sehat dan Likuid Tahun Ini

Rabu, 27 Maret 2024 14:29 WIB
President Director Waskita Beton Precast FX Poerbayu Ratsunu (berdiri kanan) bersama jajaran Direksi WSBP saat menggelar acara buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (26/3/2024) malam. (Foto:  Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka/RM.id)
President Director Waskita Beton Precast FX Poerbayu Ratsunu (berdiri kanan) bersama jajaran Direksi WSBP saat menggelar acara buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (26/3/2024) malam. (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan, tahun ini perusahaan mampu meraih pertumbuhan nilai kontrak baru serta pendapatan usaha sebesar 15-20 persen.

Diharapkan, target tersebut mampu mendorong kinerja serta upaya transformasi perusahaan di tengah proses restrukturisasi.

“Hingga 25 Maret 2024, kami telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 1 triliun atau sekitar 40 persen dari total target kontrak baru WSBP tahun ini sebesar Rp 2,3 sampai Rp 2,5 triliun,” kata President Director Waskita Beton Precast FX Poerbayu Ratsunu dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Selasa (26/3/2024) malam.

Poerbayu mengatakan, mayoritas kontrak baru WSBP atau sebesar 97 persennya adalah dari proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah dan sisanya dari swasta eksternal.

Saat ini WSBP menggarap sejumlah proyek dari Waskita Karya Group sebagai induk usaha seperti Proyek LRT (Light Rail Transit) Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai), Proyek Jalan Akses Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan Paket III, dan Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

Baca juga : Cladtek Raih Kontrak Pengembangan Fasilitas Produksi Senoro Selatan, JOB Tomori

Kemudian untuk kontrak baru dari eksternal meliputi, Pekerjaan Pembangunan Container Yard (CY) dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar (segmen jasa konstruksi) senilai Rp 360 miliar, Pekerjaan Pembangunan Tembok Penahan Jembatan Enim 1-Jembatan Enim 2 (segmen jasa konstruksi) senilai Rp 72 miliar, dan Proyek Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III (segmen precast) senilai Rp 59 miliar.

“Kami gencar mencari proyek yang sehat, likuid dan cepat. Target kami memang ingin dapat likuid cash untuk kebutuhan retsrukturisasi dan pembayaran utang,” katanya.

Untuk itu, dalam memenuhi target kontrak baru tersebut, Poerbayu membeberkan sejumlah strategi. Di antaranya memperbesar pangsa pasar precast, readymix, dan jasa konstruksi, fokus pada proyek dengan kondisi keuangan yang baik atau minim risiko gagal bayar.

“WSBP juga menerapkan manajemen rantai pasok yang baik melalui pemanfaatan quarry milik sendiri, maupun kerja sama yang baik dengan rekanan strategis,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengembangkan produk hijau untuk segmen precast, kemudian efisiensi melalui inovasi metode kerja dan digitalisasi, dan optimalisasi asset non-produktif melalui asset disposal ataupun skema kerja sama atau penyewaan. Serta terus memperkuat tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan.

Baca juga : GoPay Target Salurkan Zakat Perusahaan Hingga Rp 1 Miliar Melalui Baznas

Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP Asep Mudzakir mengungkapkan, WSBP berencana menjual aset non-produktif dengan target nilai sebesar Rp 300 miliar selama lima tahun ke depan atau hingga tahun 2028.

“Dananya nanti diperuntukkan membayar utang kepada debitur dan operasional perusahaan,” ujarnya.

Asep menambahkan, hingga 28 Februari 2024 melalui situs web WSBP, pihaknya telah melelang sebanyak 72 unit aset yang terdiri atas truk, batching plant, genset, wheel loader dan sand washing  dengan nilai total mencapai sebesar Rp 11,23 miliar.

Total nilai buku aset peralatan yang dilelang adalah Rp 0 dengan nilai limit lelang keseluruhan mencapai Rp 8,29 miliar. Namun, harga yang terbentuk dari proses lelang hingga penutupan pemenang lelang pada 4 Maret lalu sebesar Rp 11,23 miliar.

Serah terima lelang ini dilakukan secara bertahap kepada pembeli pada 14 Maret 2024.

Baca juga : Dari Sahur, Berbuka Hingga Tarawih, KPK Fasilitasi Ibadah Ramadan Tahanan

Sebesar 75 persen dana hasil lelang akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada kreditur yang termasuk pada Tranche A dan Tranche B. Sisanya, digunakan sesuai dengan ketentuan yang diuraikan dalam rencana restrukturisasi.

"Kami juga telah menyelesaikan pembayaran total Rp 230 miliar sebagai bagian proses restrukturisasi utang. Selain dari kas, strategi yang terus diupayakannya dalam menyelesaikan utang piutang ini ialah melalui lelang aset ( asset disposal),” jelas Asep.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.