Dark/Light Mode

Nilai Transaksi Super App Livin’ by Mandiri Tembus Rp 921 Triliun

Rabu, 1 Mei 2024 06:02 WIB
Bank Mandiri melalui Super App Livin by Mandiri mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I-2024, meningkat 41,7 persen secara tahunan. (Foto: Ilustrasi Bank Mandiri)
Bank Mandiri melalui Super App Livin by Mandiri mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I-2024, meningkat 41,7 persen secara tahunan. (Foto: Ilustrasi Bank Mandiri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komitmen mendorong inovasi dan strategi digitalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau Bank Mandiri melalui Super App Livin’ by Mandiri mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I-2024, meningkat 41,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40 persen yoy.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan kinerja keuangan tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital Bank Mandiri.

Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I 2024 telah menembus Rp 921 triliun yang juga tumbuh sebesar 27,4 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu.

“Kehadiran Livin’ by Mandiri lanjut Darmawan, telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non-bunga perseroan, yang tercermin dari fee based income (FBI) Livin’ by Mandiri sebesar Rp 557 miliar atau naik 25,5 persen yoy,” katanya di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, secara konsisten telah berhasil menjadi market leader untuk transaksi wholesale digital dengan mengelola Rp 4.773 triliun transaksi hingga kuartal I-2024.

Selain itu, pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna per akhir Maret 2024, di mana 93 persen dari giro dikontribusi oleh pengguna Kopra by Mandiri.

Baca juga : Penyaluran Kredit UMKM Bank DKI Tembus Rp 5,2 Triliun Pada 2024

Menurut Darmawan, kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan.

“Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” jelasnya.

Optimalisasi digital tersebut pun berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13 persen dari Rp 1.391 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp 1.572 triliun di akhir kuartal I 2024.

Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang naik 10,6 persen menjadi Rp 607 triliun secara konsolidasi.

Pada saat yang sama, berkat pemanfaatan Kopra by Mandiri, tren pertumbuhan giro Bank Mandiri pun ikut menanjak.

Hingga akhir kuartal I-2024, total giro Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil tumbuh signifikan sebesar 16,4 persen secara tahunan mencapai Rp 562 triliun.

Baca juga : Jumlah Uang Beredar Maret 2024 Tembus Rp 8.888,4 T

Lewat digitalisasi serta optimalisasi layanan yang menyeluruh kepada nasabah, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) bank only Bank Mandiri kini telah menyentuh 79,4 persen per Maret 2024, naik 22 bps secara yoy. Posisi tersebut merupakan yang level tertinggi sejak Bank Mandiri didirikan.

Prinsip ESG

Dari sisi lingkungan (environmental) total portofolio hijau Bank Mandiri telah mencapai Rp 130 triliun atau tumbuh sebesar 19,3 persen yoy hingga akhir kuartal I-2024.

Darmawan mengatakan, sebagai bank wholesale, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan berbagai instrumen keuangan berkelanjutan.

Khususnya melalui Sustainability Linked-Loan, Green Loan, Corporate-in-Transition Financing dan Social Loan dalam mendorong nasabah menuju ekonomi rendah karbon, sebagai contoh pada kuartal I-2024 Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan bangunan berwawasan lingkungan sebesar Rp 6,7 triliun.

Selain itu, total portofolio sosial Bank Mandiri mencapai Rp 134 triliun atau meningkat sebesar 9 persen dari posisi tahun lalu, sehingga secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil tumbuh 14 persen dari Maret tahun 2023, menjadi Rp 264 triliun pada akhir Maret 2024.

Baca juga : Transformasi Berkelanjutan, Jamkrindo Raup Laba Rp 1,4 Triliun 2023

Jumlah tersebut setara dengan 24 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri.

Bank Mandiri juga menyalurkan pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

“Kenaikan di sektor renewable energy pada tahun 2024 cukup signifikan, yaitu sebesar sebesar 15 persen dari kuartal I tahun 2024,” ujarnya.

Sementara dari sisi tata kelola atau Governance, Bank Mandiri telah berhasil mencatat kenaikan skor Corporate Governance & Perception Index (GCPI) menjadi 95,22 dari sebelumnya 95,11 sehingga Bank Mandiri mendapatkan kategori sebagai Top Performer pada CGPI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.